Sendiri, Kepingan Puzzle yang Hilang dalam Album Debut Rachun
JAKARTA - Unit rock asal Jakarta, Rachun melepas single baru bertajuk Sendiri. Ini merupakan rilisan terakhir sebelum album penuh Rachun dengan tajuk Sesuai Resep Doktrin dirilis setelah Ramadan.
Sendiri menceritakan kerinduan yang muncul karena sepinya malam sehingga membuat otak fokus menyelami memori-memori yang tidak bisa diulang.
"Sialnya, menyelam terlalu lama bisa bikin kita tenggelam," kata bassis Rachun, Firas Raditya dalam keterangannya.
"Kalau sudah tenggelam, kerinduan bisa berubah jadi penyesalan dan kita pun cuma bisa berharap sosok yang kita rindukan bisa hadir menemani di malam yang sepi," lanjut dia.
Ide penulisan lagu Sendiri berawal saat Firas mendengarkan draf album perdana Rachun. Dia merasa ada kepingan yang hilang dari album itu.
Firas berangapan, untuk menjadi album perdana yang merepresentasikan Rachun, harus ada satu lagu lagi yang lebih ramah di telinga.
"Bagi gue, yang bisa melengkapinya, ya, lagu Yudhis. Sayangnya, sejauh yang gue kenal, Yudhis bukan pencipta yang bisa bertelur sesuai pesanan," tutur Firas.
Baca juga:
Jadi, jelas mustahil bagi Firas untuk menuntut Yudhis menciptakan lagu baru. Akhirnya, dia mencoba menganalisis komposisi Yudhis di lagu Kan Biasa dan Dia Pergi.
"Mulai dari susunan akord, rangkaian notasi, sampai struktur penulisan liriknya gue bedah habis malam itu. Lumayan, lah, terpakai juga Ilmu Bentuk dan Analisa yang dulu gue pelajari di sekolah."
Dan terciptalah lagu Sendiri, yang terinspirasi dari kucing milik Firas bernama Voodoo.