Usai Jalani Modifikasi, Rusia Kembali Kirim Senapan Serbu AK-12 ke Zona Perang Ukraina
JAKARTA - Sejumlah senapan serbu AK-12 yang dimodifikasi sebagai hasil dari penggunaan dalam operasi khusus, telah dikirim ke zona tempur Ukraina untuk mendapatkan umpan balik baru, kata Sergey Urzhumtsev, kepala desainer Kalashnikov di sela-sela pameran internasional IDEX 2023 di Uni Emirat Arab (UEA) baru-baru ini.
"Sejak awal operasi militer khusus, kami telah secara aktif bekerja sama dengan Kementerian Pertahanan dan unit-unit yang pertama kali dipasok dengan sampel-sampel ini. Berdasarkan umpan balik ini, daftar komentar dan proposal tentang pengoperasian aktual senjata jenis ini dibuat. Kami telah memproduksi sejumlah AK-12 dengan perubahan yang telah dibuat. Batch ini telah dikirim ke zona operasi militer khusus untuk memperbarui umpan balik," katanya seperti melansir TASS 25 Februari.
Menurut Urzhumtsev, mode cut-off dua tembakan tidak disertakan pada senapan serbu itu, karena tidak menghasilkan peningkatan efisiensi yang signifikan, tetapi justru memperumit desainnya. Perubahan lainnya terkait dengan kenyamanan dan penyederhanaan pengoperasian senjata.
Pada Juli 2022, CEO Kalashnikov Vladimir Lepin melaporkan bahwa perusahaannya telah memperbaiki AK-12 berdasarkan pengalaman yang diperoleh selama operasi militer khusus.
Dia juga menyebutkan, sebuah prototipe dengan perubahan telah diperlihatkan kepada perwakilan Kementerian Pertahanan.
“Pengalaman operasi AK-12 dalam perang nyata adalah masalah terpisah. Pada Maret 2022, Departemen Rudal dan Artileri Utama (Kementerian Pertahanan Rusia) mengadakan serangkaian pertemuan tentang pengoperasian AK-12 di operasi militer khusus. Proposal sudah tersedia untuk peningkatan senjata lebih lanjut," jelas Lepin beberapa waktu lalu.
November lalu, produsen senjata Kalashnikov menyempurnakan senjata ringan buatannya, berdasarkan pengalaman tempur pasukan Rusia dalam operasi militer khusus di Ukraina.
Grup Kalashnikov, pembuat senapan serbu AK-47 yang terkenal di dunia, meningkatkan senjata ringan berdasarkan pengalaman penggunaannya dan interaksi dengan Kementerian Pertahanan, kata Presiden Grup Kalashnikov Alan Lushnikov.
Baca juga:
- Dalang Pengeboman Istanbul Tewas Dalam Penyergapan Pasukan Khusus Intelijen Turki di Suriah
- Ayah Gadis Korban Tewas Akibat Flu Burung Juga Positif Terinfeksi Virus, Otoritas Kamboja Lakukan Tes Kontak Dekat
- Kanselir Jerman Sebut Permintaan Pesawat Tempur Ukraina saat Ini Tidak Masuk Akal
- Perang Ukraina Belum Selesai, Mantan Presiden Rusia Lontarkan Ide Memundurkan Perbatasan Negara yang Ancam Keamanannya
Diberitakan sebelumnya, Rusia memodifikasi senapan serbu Kalashnikov AK-12 yang digunakan pasukannya di Ukraina untuk mempercepat penembakan, memberi tentara lebih banyak kendali atas mode penembakan, kata kantor berita negara RIA.
Senapan serbu AK-12 yang mulai memasuki dinas militer Rusia tahun 2018, akan menonaktifkan dua putaran burst cut-off, menghadirkan kontrol mode penembakan dua arah, serta sandaran pipi yang dapat disesuaikan, kata Lushnikov kepada RIA.
Diketahui, senapan serbu AK-12 yang dikembangkan oleh Kalashnikov, menjadi senjata standar angkatan bersenjata Rusia, telah melampaui persyaratan tembakan tanpa henti dari Kementerian Pertahanan Rusia.