Kurangi Impor Elpiji dan Minyak Mentah, DEN Dorong Shifting ke Listrik

JAKARTA - Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (DEN) Djoko Siswanto mengatakan pemerintah terus mendorong program ketahanan energi nasional.

Beberapa program yang akan diakselerasi adalah mengurangi impor liquefied petroleum gas (elpiji) dan minyak mentah sekaligus mendorong penggunaan kompor listrik untuk masyarakat kelas menengah ke atas (electrifying lifestyle) dan juga peralihan dari kendaraan BBM ke kendaraan listrik.

"Saat ini kondisi kelistrikan yang paling aman memang. Oleh karena itu pemerintah mendorong adanya shifting dari energi yang berbasis impor ini ke listrik. Seperti mendorong masyarakat kelas menengah ke atas untuk menggunakan kompor listrik dan mendorong masyarakat beralih ke kendaraan listrik," ungkap Djoko kepada media yang dikutip Sabtu, 25 Februari.

Dengan peralihan kompor listrik, Djoko mengungkapkan, keandalan listrik dalam negeri PLN saat ini akan lebih maksimal dimanfaatkan. Ketergantungan atas impor LPG juga bisa ditekan.

"Memang, dari segi ketahanan, listrik aman. Tapi kita belum masuk dalam tahap ketahanan energi, karena kita masih ada komoditi impor itu tadi, minyak mentah, LPG dan bensin," kata Djoko.

Pada kesempatan berbeda, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menegaskan bahwa listrik PLN sangat siap untuk memenuhi kebutuhan segala sektor, baik rumah tangga, bisnis, hingga industri.

"Kami menyadari listrik merupakan jantung dari gerak roda ekonomi nasional, untuk itu kami komitmen siap memenuhi kebutuhan listrik untuk seluruh pelanggan," tutur Darmawan.

Executive Vice President Perencanaan Strategis Pembangkitan PLN, Iwan Utama menegaskan bahwa PLN juga siap untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang ingin menjalankan electrifying lifestyle.

"Daya pembangkit kita cukup besar, sehingga kami yakin dapat memenuhi kebutuhan dari peningkatan demand listrik," jelas Iwan.

Iwan meyakini demand listrik di Indonesia akan terus meningkat setelah pandemi Covid-19. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang semakin baik, ia yakin suplai listrik dari pembangkit PLN akan bisa segera diserap sepenuhnya oleh masyarakat.

Selain itu, dalam rangka untuk meningkatkan demand listrik, PLN akan melanjutkan strategi yang dilakukan pada 2022 untuk meningkatkan penjualan listrik, yaitu melalui strategi ekstensifikasi dan intensifikasi yang dilakukan oleh perseroan.

Adapun strategi intensifikasi meliputi program pemasaran tambah daya bagi pelanggan eksisting. Sementara strategi ekstensifikasi meliputi penciptaan demand listrik baru, seperti program akuisisi captive power, electrifying agriculture, dan electrifying marine juga pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan Kawasan Industri.