Ridwan Kamil Selip Lidah Sebut Dirinya Gubernur DKI, Pengamat Duga Ada Unsur Kesengajaan
JAKARTA - Beberapa waktu lalu, Gubernur Ridwan Kamil mengaku terselip lidah saat menyebut dirinya adalah Gubernur DKI Jakarta. Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin memandang sebenarnya ada unsur kesengajaan dari ucapan Ridwan Kamil.
"Bisa jadi itu kesengajaan Ridwan kamil untuk mendapatkan pemberitaan yang masif. Karena, bagaimanapun juga, isu sosial politik kan ditunggu-tunggu saat ini yang sudah memasuki tahapan pemilu," kata Ujang saat dihubungi, Jumat, 24 Februari.
Ujang melihat pernyataan Ridwan Kamil yang diakui selip lidah ini memang ada maksud politik tertentu. Terlebih, elite Partai Golkar menyebut Ridwan Kamil bisa saja dicalonkan dalam Pemilihan Gubernur DKI tahun 2024 mendatang.
Lantas bagaimana peluang Ridwan Kamil dalam bursa calon Gubernur DKI? Menurut Ujang, jalur kontestasi politik Ridwan Kamil dalam penjajakan Pilgub DKI cukup berat. Kondisi ini juga yang menyebabkan mantan Wali Kota Bandung tersebut menarik perhatian publik dengan selip lidahnya.
"Saya sih melihatnya di jakarta akan sulit dan berat, belum tentu Ridwan Kamil menang. Kalau di Jawa Barat, potensi menangnya memang tinggi karena dia kan incumbent. Jadi, pernyataannya (selip lidah) itu sengaja untuk memantik pemberitaan yang masif," tutur Ujang.
"Tapi soal nanti benar tidaknya maju sebagai gubernur di DKI, itu urusan lain. Ini soal pemolesan, pencitraan, dan pengembangan isu," imbuh dia.
Baca juga:
- Kekayaan Rafael Alun Trisambodo Capai Rp56 Miliar, KPK Pastikan Bakal Selidiki Bila Ada Indikasi Pidana
- NasDem, Demokrat dan PKS Kompak Usung Anies Capres 2024, Koalisi Perubahan Segera Dideklarasikan
- 10 Orang Tewas Akibat Kerusuhan di Wamena
- Menkeu Sri Mulyani Copot Rafael Alun Trisambodo Ayah Mario Dandy
Diberitakan sebelumnya, momen tak biasa terjadi saat Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil membawakan sambutan dalam acara penandatangan kesepakatan bersama dengan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono terkait rencana pembangunan MRT fase 3 rute Cikarang-Balaraja.
Dalam sambutannya, pria yang akrab disapa Kang Emil tersebut mengulas proses pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Saat mulai groundbreaking, Kang Emil masih menjabat Wali Kota Bandung, sementara Gubernur DKI masih dijabat Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Lalu, pada pertengahan tahun ini, rencananya Kereta Cepat akan mulai beroperasi. Kang Emil sebenarnya ingin menuturkan peluncuran Kereta Cepat terjadi ketika ia menjadi Gubernur Jawa Barat. Namun, Kang Emil terselip lidah dan menyebut dirinya sebagai Gubernur DKI.
"Nanti Juni, saya jadi Gubernur DKI, eh Jakarta, eh Jawa Barat. Saya Gubernur Jawa Barat Pak Heru Gubernur DKI yang akan meresmikan (Kereta Cepat). Jadi, (proses pembangunan Kereta Cepat) lama sekali," kata Kang Emil di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Jumat, 17 Februari.
Politikus Partai Golkar itu pun langsung mengoreksi dan menjelaskan penyebab dirinya terselip lidah.
"Belum sarapan, Pak Heru. Hehehe. Mata saya ke Pak Heru terus. Jadi, di otak saya DKI, DKI, DKI. Mohon maaf Pak. Tandanya saya sangat menghormati Pak Heru. WA (pesan WhatsApp) istri saya saja belum saya balas," lanjut dia.
Tak sekali Kang Emil terselip lidah. Salah ucapan yang kedua ketika dirinya menjelaskan rencana pembangunan MRT fase 3 yang akan mulai dilanjutkan trasenya dari Tomang, Dukuh Atas, Senen, Perintis hingga Medansatria.
Namun, ia salah menyebut Medansatria menjadi Medan Merdeka. Sebagaimana diketahui, kantor Gubernur DKI Jakarta, Balai Kota DKI, terletak di Jalan Medan Merdeka Selatan.
"Khusus yang MoU kita di tahap 1 ini sampai Medan Merdeka. Eh Medansatria. Duh, salah lagi. Salah wae. Maaf, ya," ucap Kang Emil disertai tawa kecilnya.