Menteri Pertahanan Inggris Kritik Pangeran Harry Lantaran Ungkap Rincian Jumlah Taliban yang Dibunuhnya di Afghanistan
JAKARTA - Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace pada Hari Kamis mengatakan, Pangeran Harry telah mengecewakan personil militer, dengan 'membual' tentang jumlah orang yang dibunuhnya di Afghanistan.
Menteri Wallace mengatakan, kesuksesan dalam angkatan bersenjata tidak diukur dari "siapa yang paling banyak menembak".
Mantan kapten di Scots Guards, Menteri Wallace mengkritik Pangeran Harry, Duke of Sussex, terkait beberapa bagian memoarnya yang berjudul 'Spare', yang mengungkapkan rincian tugas-tugasnya di Afghanistan.
"Angkatan bersenjata bukan tentang penghitungan," kata Menteri Wallace, dilansir dari The National News 24 Februari.
"Terus terang, saya pikir membual tentang penghitungan atau berbicara tentang penghitungan ... mendistorsi fakta bahwa tentara adalah kerja sama tim," terangnya.
Lebih jauh Menteri Wallace mengatakan, militer adalah "perusahaan tim" dan setiap orang yang bertempur didukung oleh "ratusan orang di belakangnya".
"Jika Anda mulai berbicara tentang siapa yang melakukan apa, apa yang sebenarnya Anda lakukan adalah mengecewakan semua orang lain, karena Anda bukan orang yang lebih baik karena Anda melakukannya dan mereka tidak," paparnya.
Menteri Wallace mengatakan, setiap veteran militer harus "membuat pilihan sendiri tentang apa yang ingin mereka bicarakan".
Dia juga mengatakan, seseorang di angkatan bersenjata tidak diukur dari "siapa yang paling banyak menembak atau siapa yang paling banyak tidak menembak".
Duke of Sussex menulis di dalam bukunya, dia berhasil menewaskan 25 tentara Taliban. Ia juga menggambarkan bagaimana kamera hidung pesawat tempurnya merekam misi, termasuk pembunuhan Taliban.
Dia menganggap, para pemberontak sebagai "bidak catur yang dikeluarkan dari papan catur", mengatakan bahwa tentara melatihnya untuk berpikir tidak mungkin membunuh seseorang "jika Anda melihat mereka sebagai manusia".
Tak hanya itu, Pangeran Harry juga menulis sebagaian besar tentara tidak tahu persis berapa banyak pembunuhan yang mereka lakukan.
"Dalam kondisi pertempuran, Anda sering menembak tanpa pandang bulu," tulisnya.
Namun "di era Apache dan laptop", ia dapat mengatakan "dengan tepat berapa banyak kombatan musuh yang telah saya bunuh. Dan bagi saya, penting untuk tidak takut dengan angka itu.
"Jadi jumlah saya adalah 25. Itu bukan angka yang membuat saya puas, tetapi juga tidak membuat saya malu," sebut Pangeran Harry.
Terpisah, para perwira senior mengatakan kepada The National News, Pangeran Harry "mengkhianati etos tempur" Angkatan Darat Inggris.
Baca juga:
- Sempat Dikritik Pedas Bos Grup Wagner, Moskow Setuju Pasok Lebih Banyak Peluru untuk Pertempuran
- Korban Tewas Gempa Bumi Dekati 50 Ribu Jiwa, Pemerintah Turki Perluas Penyelidikan Kontraktor Bangunan
- Bantuan Kemanusiaan Indonesia untuk Korban Gempa Tiba di Damaskus, Pemerintah Suriah Sebut Tunjukkan Persaudaraan Erat
- Bentrokan Lintas Batas Pecah di Gaza Setelah 11 Warga Palestina Tewas Dalam Penyerbuan Tentara Israel di Tepi Barat
"Membual tentang berapa banyak tentara musuh yang bisa Anda bunuh, sama sekali bukan hal yang dilakukan tentara Inggris," kata seorang perwira senior.
Sementara itu, anggota Parlemen dari Partai Konservatif Tobias Ellwood menyatakan, pengakuan Duke of Sussex dapat menimbulkan risiko keamanan bagi Invictus Games yang didirikan dan dipromosikan oleh Pangeran Harry.
Ellwood, seorang anggota parlemen senior dan ketua Komite Pertahanan Parlemen mengatakan, pengungkapan dalam memoar Harry "tidak tepat".