Sempat Dikritik Pedas Bos Grup Wagner, Moskow Setuju Pasok Lebih Banyak Peluru untuk Pertempuran

JAKARTA - Yevgeny Prigozhin, pendiri pasukan tentara bayaran Rusia Grup Wagner mengatakan pada Hari Kamis, amunisi yang sangat dibutuhkan untuk pasukannya telah dikirim, setelah pertengkaran di depan umum, di mana dia menuduh pimpinan militer melakukan pengkhianatan.

Prigozhin pada Hari Rabu menerbitkan gambar mengerikan dari puluhan orang yang menurutnya telah terbunuh, karena para komandan termasuk Menteri Pertahanan Sergei Shoigu dan Kepala Staf Umum Valery Gerasimov telah menahan amunisi untuk membuatnya marah. Keduanya tidak berkomentar, tetapi kementerian menolak tuduhan tersebut.

Dalam sebuah klip audio pada Hari Kamis, Prigozhin mengatakan ia merasa tekanan yang ia dan orang lain berikan kepada Kementerian Pertahanan telah membuahkan hasil, mengatakan ia diberitahu bahwa amunisi sedang dalam perjalanan.

"Sejauh ini, semuanya masih di atas kertas, tetapi kami diberitahu bahwa adokumen-dokumen utama telah ditandatangani," kata Prigozhin, melansir Reuters 23 Februari.

"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami melakukan ini. Anda telah menyelamatkan ratusan, mungkin ribuan nyawa orang-orang yang membela tanah air mereka, memberi mereka kesempatan untuk melanjutkan hidup mereka," lanjutnya.

Kementerian tersebut, dalam sebuah pernyataan pada Selasa malam mengatakan, tuduhan bahwa "pasukan penyerang" yang bertempur di Ukraina kekurangan peluru "sama sekali tidak benar" dan mengeluh - tanpa menyebut nama Prigozhin - tentang upaya untuk menciptakan perpecahan yang bekerja "semata-mata untuk kepentingan musuh".

Diketahui, Grup Wagner telah memelopori pertempuran berbulan-bulan Rusia untuk merebut kota kecil Bakhmut di wilayah Donetsk, Ukraina, sebuah fakta yang telah diiklankan dengan lantang, dan telah membantu Moskow meraih kemenangan kecil namun stabil.

Namun, dalam beberapa pekan terakhir, ada tanda-tanda bahwa Kremlin dan Kementerian Pertahanan berusaha mengekang pengaruhnya yang semakin besar.

Sergei Markov, mantan penasihat Kremlin, mengatakan di Telegram, ia percaya Dewan Keamanan Presiden Putin telah turun tangan untuk menyelesaikan masalah amunisi.

Sebelumnya, Presiden Vladimir Putin mengatakan dalam pidato kenegaraan tahunannya pada Hari Selasa, ia ingin pertikaian dihentikan.

"Kita harus menyingkirkan - saya ingin menekankan hal ini - kontradiksi antardepartemen, formalitas, dendam, kesalahpahaman dan omong kosong lainnya," tegasnya.