Presiden Putin Sebut Hubungan Rusia-China adalah Kunci untuk Menstabilkan Situasi Internasional
JAKARTA - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan dalam sebuah pertemuan dengan diplomat tertinggi Tiongkok pada Hari Rabu, kerja sama antara Beijing dan Moskow penting untuk "menstabilkan situasi internasional".
"Kerja sama antara China dan Rusia di panggung dunia sangat penting untuk menstabilkan situasi internasional," kata Presiden Putin dalam pertemuan dengan Wang Yi, melansir CNA 22 Februari.
Pertemuan keduanya terjadi ketika RRT mencoba untuk tampil sebagai mediator, diharapkan untuk mengungkapkan "solusi politik" mereka sendiri untuk konflik Ukraina minggu ini.
Beijing telah berusaha memposisikan diri sebagai pihak netral, sambil mempertahankan hubungan dekat dengan sekutunya, Rusia.
Namun, Washington dan NATO mengatakan kekhawatiran RRT mungkin sedang bersiap-siap untuk mengirimkan senjata dan amunisi, untuk membantu Rusia melanjutkan kampanyenya di Ukraina.
"Dengan pihak Rusia, kami siap untuk memperkuat kemitraan strategis dan kerja sama mendalam kami," kata Wang Yi kepada Presiden Putin.
Diplomat tertinggi China ini menegaskan, kemitraan antara kedua negara "tidak ditujukan kepada negara ketiga manapun dan tidak tunduk pada tekanan".
Baca juga:
- Australia Bahas Patroli Bersama Filipina di Laut China Selatan
- Rusia akan Tetap Patuhi Aturan Perjanjian Nuklir Meski Tangguhkan Kesepakatan, Kremlin: Tergantung Barat
- 10 Warga Palestina Tewas, Termasuk Dua Komandan Militan, saat Pasukan Israel Serbu Nablus di Tepi Barat
- Pemerintah Turki Talangi Gaji Pekerja dan Larang PHK Usai Gempa Bumi
Sebelum bertemu Presiden Putin, Wang Yi bertemu dengan mitranya dari Rusia, Sergei Lavrov.
"Meskipun ada gejolak yang tinggi di panggung dunia, kami menunjukkan solidaritas kami dan kesiapan untuk membela kepentingan masing-masing berdasarkan penghormatan terhadap hukum internasional dan peran sentral Perserikatan Bangsa-Bangsa," terang Lavrov.
Diketahui, Wang Yi berada di perhentian terakhir dari tur Eropa, termasuk juga bertemu dengan Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba.