AS Klaim Berhasil Tewaskan Pemimpin Al Qaeda Qassim al-Rimi
JAKARTA - Seorang pemimpin Al Qaeda area Yaman dan Arab Saudi (AQAP) Qassim al-Rimi dan wakilnya Ayman al-Zawahiri, dilaporkan tewas oleh serangan udara dari Amerika Serikat (AS). Pemerintahan AS mengklaim, serangan tersebut telah dilakukan sejak bulan lalu namun pihaknya baru memutuskan untuk mengumumkannya pada Kamis, 6 Februari.
"Di bawah al-Rimi, banyak kekerasan yang tidak masuk akal dilakukan Al Qaeda terhadap warga sipil di Yaman dan berusaha untuk melakukan dan menginspirasi banyak serangan terhadap Amerika Serikat dan pasukan kami," kata Trump dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters, Jumat 7 Februari.
"Kematiannya semakin menurunkan kegiatan AQAP dan gerakan global lainnya, dan itu membawa kita lebih dekat untuk menghilangkan ancaman yang diajukan kelompok-kelompok ini pada keamanan nasional kita," tambah Trump.
Amerika Serikat menganggap AQAP sebagai salah satu kelompok teroris paling mematikan dari jaringan al Qaeda yang didirikan oleh Osama bin Laden.
Laporan dari Yaman mengatakan bahwa Al-Rami tewas dalam serangan pesawat tak berawak di Marib. Namun seorang pejabat pemerintah Yaman mengatakan bahwa ada serangan pesawat tak berawak di Marib tetapi bukan Al-Rami yang terbunuh.
Rumor kematian Al-Rami dalam serangan udara militer AS mulai beredar pada akhir Januari. Sebagai tanggapan, AQAP merilis pesan audio dengan suara Al-Rami pada 2 Februari, di mana ia mengatakan AQAP berada di belakang penembakan mematikan di pangkalan angkatan laut AS di Pensacola, Florida. Namun belakangan diketahui bahwa rekaman suara tersebut merupakan rekaman lama.
Pada 2019, pasukan AS berhasil membunuh pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi di Suriah. Trump sering menyebut turunnya skala operasi ISIS di Irak dan Suriah sebagai dari langkah pemerintahannya.
Baca juga:
AQAP dibentuk pada 2009 dari dua cabang regional Al Qaeda di Yaman dan Arab Saudi, dengan tujuan menggulingkan pemerintah yang didukung AS dan menghilangkan semua pengaruh Barat di wilayah tersebut. AQAP diklaim menjadi salah satu penyebab ketidakstabilan politik di Yaman yang telah menjangkiti negara itu selama bertahun-tahun.
Al-Rimi mengambil alih AQAP pada 2015 setelah mantan pemimpinnya, Nasir al-Wuhayshi, terbunuh dalam serangan udara AS pada 2015. Al Qaeda pada waktu itu langsung mengangkat al-Rimi sebagai penggantinya.
Wakil al-Rimi, al-Zawahiri, termasuk dalam daftar teroris yang paling dicari di AS dengan hadiah hingga 25 juta dolar AS untuk orang yang menemukannya. Al-Zawahiri telah didakwa karena perannya yang diduga dalam pengeboman kedutaan AS pada 1998 di Dar es Salaam, Tanzania dan Nairobi, Kenya. Pemboman itu menewaskan 224 orang, termasuk 12 warga AS, menurut FBI. Para pembom bunuh diri mengendarai truk pikap ke gerbang kedua kedutaan dan meledakkan TNT dalam serangan itu.