10 Sekolah dan 12 Puskesmas di DKI Bakal Gunakan Listrik dari Tenaga Surya
JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI menyasar 31 fasilitas publik di Ibu Kota sebagai pengguna listrik bertenaga surya untuk mendukung efisiensi energi dan ramah lingkungan pada 2023.
“Fasilitas publik itu di antaranya sekolah di lima wilayah DKI,” kata Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi DKI Andri Yansyah di Jakarta, Rabu 22 Februari dikutip dari Antara.
Sebanyak 10 sekolah di DKI yakni masing-masing dua sekolah di Jakarta, Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Timur dan Jakarta Selatan. Seluruh pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) itu diperkirakan mampu menghasilkan kapasitas listrik sekitar 20 kilowatt per jam.
Selain sekolah, 21 fasilitas publik lain yang akan menggunakan listrik tenaga surya. Mulai dari 12 puskesmas, kantor kecamatan (3), gelanggang olahraga/GOR (3), gedung satuan kerja perangkat daerah/SKPD (3) dengan total kapasitas mencapai 55 kilowatt per jam.
Penggunaan listrik tenaga surya pada 2023 itu merupakan bentuk ekspansi Pemprov DKI untuk mendukung energi ramah lingkungan.
Andri menambahkan pada 2010-2019, Pemprov DKI sudah membangun listrik tenaga surya di 10 lokasi di antaranya sekolah, Balai Kota Jakarta Blok G, gedung Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Gulkarmat (Gulkarmat) DKI.
Kemudian pada 2019 dibangun di 92 lokasi sekolah, selanjutnya pada 2021 dilakukan pemasangan panel surya di empat lokasi bersamaan dengan renovasi sekolah oleh Dinas Pendidikan DKI.
Baca juga:
Sedangkan pada 2022 dilakukan pemasangan listrik tenaga surya di 30 lokasi, 13 di antaranya berlokasi di sekolah. Hingga saat ini, Pemprov DKI Jakarta sudah memasang tenaga listrik di 136 lokasi dengan kapasitas 3,2 megawatt.
Sementara itu, berdasarkan data Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang dikumpulkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta, jumlah pelanggan listrik pada 2021 mencapai 4,9 juta atau naik dibandingkan 2020 mencapai 4,7 juta.
Sedangkan jumlah daya terjual menurut tarif dan cabang pada 2020 mencapai 32,1 juta kilowatt per jam (kwh), atau melonjak dibandingkan 2019 mencapai 4,5 juta kwh.