Anies Tak Perlu Reaktif Tanggapi Blusukan Risma, Baiknya Fokus Mengurus Bansos
JAKARTA - Aksi blusukan yang dilakukan Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini disarankan tidak perlu ditanggapi berlebihan Pemprov DKI Jakarta. Sebab, banyak program penting yang perlu di realisasikan, sebagai bukti kepedulian kepada warga ibu kota.
Pengamat Kebijakan Publik, Trubus Rahadiansyah mengatakan, salah satu program itu menyangkut dana bantuan sosial. Imbas pandemi COVID-19 yang menggerus pendapatan warga perlu diatasi lewat dana bansos tersebut.
"Bila perlu (Pemprov DKI) kawal sampai ke rumah, supaya jangan dipotong dan tepat sasaran. Itu jauh lebih penting ketimbang reaktif terhadap apa yang dilakukan Risma," kata Trubus kepada VOI saat dihubungi di Jakarta, Kamis, 8 Januari.
Hal kedua yang perlu dilakukan birokrasi pimpinan Anies Baswedan adalah menyiapkan rumah sakit bagi pasien COVID-19. Menurut Trubus, saat ini kapasitas rumah sakit untuk merawat pasien COVID-19 nyaris penuh.
"Ini yang harus dicari," singkat dia.
Baca juga:
-https://voi.id/berita/25589/jika-blusukan-risma-di-thamrin-hanya-drama-sama-saja-tampar-dinsos-dki
-https://voi.id/berita/25549/daripada-blusukan-pengamat-sarankan-risma-sibuk-bersih-bersih-kemensos
-https://voi.id/berita/25546/mensos-risma-dianggap-salah-sasaran-warga-dki-tak-percaya-lagi-blusukan-karena-php
Selanjutnya adalah lokasi pemakaman bagi pasien yang meninggal dunia akibat COVID-19. Di TPU Pondok Ranggon yang menjadi lokasi rujukan jenazah, misalnya, sudah penuh.
Pemprov DKI pun memberikan izin agar jenazah COVID-19 bisa dimakamkan di luar TPU rujukan, dengan berbagai persyaratan ketat. Kata Trubus, persoalan ini jangan samapai luput oleh Anies dan jajaran birokrasinya.
"Jakarta harus mencari tempat untuk memakamkan orang, itu kan sampai sekarang baru di Rorotan (Lokasi yang dipersiapkan sebagai TPU). Kan wilayah itu rawa-rawa, masa dibuat pemakaman? Rawa kan tempat penyerapan air. Jadi harus dicari," terang Trubus.