Perluas Pasar Ekspor Eropa, Kemenperin Fasilitasi 11 IKM Kerajinan Tampil di Pameran Ambiente Jerman

JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah (Ditjen IKMA) secara rutin memfasilitasi IKM binaannya di sektor kerajinan dan home decor untuk berpartisipasi dalam pameran Ambiente.

Sebanyak 11 IKM yang difasilitasi itu telah melalui serangkaian kurasi dan pendampingan sebelum diberangkatkan ke Jerman.

Kesebelas IKM yang difasilitasi tersebut, di antaranya Siji Lifestyle, Jawa Classic Furniture, PT Bana Andaru, Hasibuan Design, PT Indo Risakti, Bambu Mohoi, Yogya Indo Global. Kemudian, Art Classic Indonesia, Abbacraft Multi Kreasi, CV.Grandis Home, dan PT Alami Sejahtera Nusantara.

"Perusahaan IKM yang telah difasilitasi tersebut mampu mencatatkan kinerja ekspornya dan berkesempatan memiliki pasar yang lebih luas dengan menggaet konsumen dari berbagai negara," kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Reni Yanita di Jakarta, Senin, 20 Februari.

Menurut Reni, Ambiente merupakan salah satu pameran bergengsi di Eropa yang dapat menjadi peluang bagi IKM nasional untuk membangun jaringan dan kinerja ekspor.

"Sebanyak 4.561 industri turut serta dalam Ambiente 2023, termasuk 72 perusahaan yang berasal dari Indonesia. Pameran ini juga dikunjungi oleh 154.000 orang dari 170 negara," ujarnya.

Reni mengungkapkan, selama lima hari pameran digelar, tercatat total transaksi penjualan dari 11 IKM yang difasilitasi tersebut mencapai 651.928,65 dolar AS atau sekitar Rp9,9 miliar.

Nilai transaksi ini masih akan meningkat, mengingat terdapat 59 kesepakatan dengan para calon buyer.

"Hal ini menunjukkan bahwa IKM kami tetap memiliki daya saing cukup tinggi di pasar global, meskipun pameran ini merupakan yang perdana sejak pandemi COVID-19," tutur dia.

Dikatakan Reni, kinerja ekspor pelaku IKM yang menjadi peserta pameran Ambiente dinilai cukup gemilang setiap tahunnya.

"Pada 2019, delapan peserta yang terlibat mencatatkan total nilai penjualan saat pameran sebesar 1,57 juta dolar AS dan nilai ekspornya setelah pameran menembus 3,28 juta dolar AS," ungkapnya.

Bagi Reni, para pelaku IKM kerajinan di tanah air memiliki potensi besar untuk terus dikembangkan.

Kemenperin mencatat, kinerja ekspor produk kerajinan nasional mencapai 949 juta dolar AS pada 2022.

"Melihat kondisi tersebut, peluang pengembangan industri kerajinan terbentang luas," imbuhnya.

Sebelumnya, pada 2018, nilai penjualan dari enam peserta saat pameran tercatat mencapai 705.200u dolar AS dan nilai ekspor setelah pameran menjadi 1,2 juta dolar AS.

Sedangkan, pada 2017, delapan peserta mencatatkan nilai penjualan sebesar 439.600 dolar AS dengan nilai ekspor setelah pameran mencapai 950.000 dolar AS.

Sekadar informasi, sebanyak 11 IKM kerajinan turut berpartisipasi dalam pameran skala internasional, yakni Ambiente yang berlangsung di Messe Frankfurt, Jerman, pada 3-7 Februari 2023.

Pada 2023, Ambiente kembali digelar secara fisik setelah dua tahun terakhir dibatalkan akibat pandemi COVID-19.

Sebanyak 4.561 industri diketahui turut berpartisipasi dalam Ambiente 2023, termasuk 72 perusahaan yang berasal dari Indonesia.

Selain itu, pameran ini juga dikunjungi oleh 154.000 orang dari 170 negara.