JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendukung perluasan akses pasar bagi para pelaku industri kecil dan menengah (IKM), termasuk untuk meningkatkan pemasaran produk kerajinan nasional, melalui Pameran Inacraft yang telah digelar di Jakarta, pada 1-5 Maret 2023.
"Pameran Inacraft telah dikenal sebagai wadah bagi perajin Indonesia untuk bertukar informasi, promosi, serta peluang bagi IKM untuk meraup transaksi penjualan yang cukup besar," kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Reni Yanita di Jakarta, dikutip Rabu, 8 Maret.
Reni menyebut, pameran Inacraft juga menjadi ajang untuk memperkenalkan produk-produk kerajinan unggulan baik yang menonjolkan sisi desain, inovasi, ciri khas, serta menjunjung kearifan lokal daerah, namun tetap berorientasi pasar global.
"Kami patut bersyukur kinerja ekspor industri kerajinan Indonesia kian membaik pascapandemi. Industri kerajinan juga merupakan salah satu sektor penting dalam industri Indonesia," ujarnya.
Kemenperin mencatat, nilai ekspor produk kerajinan nasional mencapai 949 juta dolar AS atau naik dibandingkan tahun 2021 sebesar yang hanya mencapai 916 juta dolar AS, sepanjang 2022.
Menurut Reni, Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah serta sumber daya manusia yang kreatif dan mampu mengolah sumber daya alam tersebut menjadi produk kerajinan tangan bernilai tambah tinggi. "Tentu, ini menjadi kebanggaan dan perlu dipertahankan serta dikembangkan," ucapnya.
BACA JUGA:
Oleh karena itu, industri kerajinan di Indonesia memiliki potensi bisnis yang cukup besar, baik dari segi produksi dan pasar. Hingga kini, tercatat pangsa pasar kerajinan Indonesia sekitar 2,5 persen dari pasar dunia.
Indonesia diketahui memiliki banyak daerah penghasil kerajinan, seperti Bali, Yogyakarta, Jawa Timur, dan Jawa Barat, dengan produk utama berupa anyaman dan ukiran.
"Potensi pasar produk kerajinan masih sangat mungkin untuk tumbuh, dengan porsi pasar industri dalam dan luar negeri yang cukup besar, serta perkembangan industri Indonesia yang terus meningkat setiap tahunnya," imbuhnya.
Ditjen IKMA Kemenperin diketahui memfasilitasi keikutsertaan tujuh IKM kerajinan dan wastra dalam Pameran Inacraft 2023. Adapun tujuh IKM kerajinan dan fesyen yang difasilitasi, di antaranya Bengok Craft, Hanuman Craft, Uleen, Lampung Ethnica, Batik Kartini, Miss Allyna, dan Semilir.
IKM yang difasilitasi merupakan pelaku unggulan yang memproduksi beragam aksesori fesyen, dekorasi, dan produk fesyen dengan ciri khas lokal. Pada tahun-tahun sebelumnya, Kemenperin juga rutin memfasilitasi para IKM kerajinan maupun fesyen untuk berpartipasi pada event Inacraft.
Sementara, Direktur Industri Aneka dan IKM Kimia, Sandang dan Kerajinan, Ni Nyoman Ambareny memastikan pihaknya untuk terus melakukan pembinaan kepada IKM kerajinan dalam rangka meningkatkan daya saingnya.
Selain fasilitasi dalam pameran lokal dan luar negeri, Ditjen IKMA juga konsisten melakukan berbagai bimbingan teknis dan pendampingan bagi IKM.
"Di antaranya, pendampingan dalam rangka peningkatan kemampuan SDM dan diversifikasi produk, fasilitasi restrukturisasi mesin untuk peningkatan teknologi produksi, serta pendampingan promosi online dan offline melalui program e-Smart IKM," imbuh Ambar.
Tak hanya itu, Ditjen IKMA juga terus menggelar workshop kemitraan dan temu bisnis dengan industri besar, dinas terkait, dan pasar potensial lainnya. Ada juga pendampingan bagi IKM untuk mendapatkan sertifikasi produk (SNI), sertifikasi SDM (SKKNI), sertifikasi SVLK, desain kemasan, serta kekayaan intelektual.
Pada Inacraft 2023, Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (ASEPHI) selaku penyelenggara bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan mengangkat tema The Authentic South Sulawesi.
Dalam kurun lima tahun terakhir, Inacraft mencatat rata-rata 30 ribu pengunjung per hari dengan nilai transaksi mencapai Rp57,3 miliar pada penyelenggaraan 2022 dan Rp145 miliar pada 2019.