Swiss Mendadak Borong Emas RI di Awal Tahun, Nilainya Ratusan Juta Dolar?

JAKARTA – Negara di Kawasan Eropa Tengah, Swiss, diketahui melakukan importasi produk logam mulia secara signifikan dari Indonesia pada awal 2023. Hal itu terungkap dalam laporan Badan Pusat Statistik (BPS) yang disiarkan hari ini.

Disebutkan bahwa Swiss menjadi negara tujuan ekspor terbesar pada Januari 2023 dengan nilai 144,3 juta dolar. Bukaan itu bahkan lebih tinggi dari ekspor RI ke Korea Selatan, Italia, Norwegia, dan Jerman di urutan selanjutnya.

“Peningkatan ekspor ke Swiss terjadi pada komoditas logam mulia dan perhiasan/permata (HS 71), bahan bakar mineral, mesin, dan perlengkapan elektrik,” ujar Deputi Bidang Statistik Produksi BPS Habibullah saat memberikan pemaparan ke awak media, Rabu, 15 Februari.

Dalam penelusuran VOI, situasi tersebut sejalan dengan jenis komoditas yang paling banyak diekspor Indonesia pada bulan lalu, yaitu logam mulia dan perhiasan/permata dengan nilai menembus 257,9 juta dolar AS.

Adapun, tempat kedua berasal dari komoditas karet dan barang dari karet (HS 40) dengan nilai 43,7 juta dolar. Lalu, komoditas kapal, perahu, dan struktur apung (HS 89) sebesar 34,6 juta dolar, ampas dan sisa industri makanan (HS 23) sebesar 24,1 juta dolar, serta mesin dan perlengkapan elektrik lainnya (HS 85) sebesar 23,1 juta dolar.

Redaksi pun mencoba mengonfirmasi lebih lanjut ke BPS mengenai aksi ‘borong emas’ Swiss tersebut. Namun, hingga berita ini diturunkan informasi yang dimaksud belum diterima.

Sebagai informasi, Swiss sedari dulu dikenal sebagai wilayah yuridiksi paling favorit bagi sejumlah kalangan untuk menyimpan kekayaan. Adapun, emas merupakan salah satu komoditas populer yang dianggap memiliki unsur lindung nilai terbaik.