198 Jam Tertimbun Reruntuhan Gempa, Tiga Orang Warga Turki Berhasil Diselamatkan
JAKARTA - Seorang pemuda berusia 18 tahun bernama Muhammed Cafer diselamatkan dari puing-puing sebuah bangunan di Turki selatan pada Selasa, penyelamatan ketiga pada pagi hari, sekitar 198 jam setelah gempa dahsyat pekan lalu, kata penyiar CNN Turk.
Gempa berkekuatan 7,8 SR yang mengguncang Turki Senin pekan lalu, diikuti gempa susulan yang tidak kalah besar, telah menewaskan lebih dari 36.000 orang di Turki selatan dan Suriah barat laut, menurut penghitungan resmi, dengan diperkirakan akan meningkat jauh lebih tinggi.
Di Provinsi Adiyman Turki, petugas penyelamat membawa Cafer dengan tandu, masker oksigen di wajahnya dan petugas kesehatan memegang infus, dari lokasi bangunan yang runtuh ke ambulans yang menunggu, melansir Reuters 14 Februari.
Cafer terlihat menggerakkan jari-jarinya saat dia dievakuasi oleh tim penyelamat.
Beberapa saat sebelumnya, petugas penyelamat menarik dua bersaudara hidup-hidup dari reruntuhan blok apartemen di provinsi tetangga Kahramanmaras.
Baca juga:
- Tiba di Turki, TIM EMT Indonesia Langsung Bangun Rumah Sakit Lapangan Seluas 2,5 Hektar di Lokasi Terdampak Gempa
- PBB Siap Bantu Angkut Bantuan untuk Korban Gempa Turki dari Wilayah Pemerintah Suriah ke Daerah Kelompok Pemberontak
- Militer Ukraina Sukses Tahan Pasukan Rusia di Bakhmut, Presiden Zelensky: Terima Kasih Mencegah Penjajah Melakukan Pengepungan
- Diterjang Topan Gabrielle, Selandia Baru Umumkan Keadaan Darurat Nasional
Sementara itu, kantor berita milik negara Anadolu mengidentifikasi mereka sebagai Muhammed Enes Yeninar yang berusia 17 tahun dan saudara laki-lakinya, Baki Yeninar yang berusia 21 tahun, yang diselamatkan setelahnya.
Mereka berdua ditempatkan di ambulans dan dibawa ke rumah sakit, namun belum diketahui kondisi terkini keduanya.