Menteri ESDM Bilang Cadangan Migas Indonesia Tinggal 10 Tahun, SKK Migas: Keep on Exploration

JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, cadangan minyak dan gas bumi (migas) Indonesia tersisa hanya cukup untuk 10 tahun ke depan.

Terkait hal ini, Sekretaris SKK Migas Shinta Damayanti mengatakan, eksplorasi bukanlah hal yang instan, dan hasilnya harus menunggu 5 tahun ke depan.

"Cadangan tinggal 10 tahun itu sudah sering saya dengar sejak saya masih SMA dan sampai sekarang kenapa kok 10 tahun enggak habis-habis? Karena kita keep on exploration, sehingga ada penambahan jumlah cadangan," ujar Shinta dalam diskusi dengan media di Kantor SKK Migas, Selasa, 14 September.

Shinta melanjutkan, dengan kegaiatan eksplorasi yang masif cadangan migas Indonesia terus bertambah dan rasio penggantian cadangan atau Reserve Replacement Ratio (RRR) selalu mencapai 100 persen bahkan lebih.

Menurut dia, jika patokan indikasi kandungan migas didapat melalui pengeboran. Dengan pengeboran nantinya akan terbukti jika eksplorasi yang dilakukan akan berhasil atau tidak.

Dalam paparannya, Shinta mengatakan, jika pengeboran sumur pengembangan sejak tahun 2021 hingga 2022 selalu membukukan dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya.

"Dari 2020-2021-2022 realisasinya naik terus dan di 2023 cukup eksponensial. Tentunya ini kita harap tahun berikut akan kelihatan dengan discovery di berbagai tempat tentunya akan membuat risiko beberapa temuan itu turun dan akan ditindaklanjuti dengan pengeboran lanjutannya," beber Shinta.

Untuk informasi, SKK migas menargetkan pengeboran terharap 991 sumur di tahun 2023.