Pelaku Penembakan Eks Anggota DPRD Langkat Sumut Ditangkap, Motifnya Dipicu Persaingan Usaha Sawit

MEDAN - Kasus penembakan yang menewaskan mantan anggota DPRD Kabupaten Langkat, Paino (47), diungkap polisi. Dalam kasus itu, polisi menangkap 5 pelaku yakni berinisial LSG alias Tosa (26), DB (38), PS (43),MH alias Tio (27) dan SY alias Tato (27). 

Kapolda Sumut Irjen Panca Putra Simanjuntak didampingi Direktur Reskrimum Kombes Tatan Dirsan Atmaja saat mengekspos kasus itu menjelaskan LSG alias Tosa merupakan otak pelaku pembunuhan. 

Irjen Panca menyebut, motif para tersangka nekat merampas nyawa korban lantaran dipicu masalah bisnis kelapa sawit. Dari hasil penyelidikan, pelaku LSG alias Tosa selama ini memiliki usaha kelapa sawit di Kabupaten Langkat, Sumut.

"Ini berkaitan dengan usaha, Tosa memiliki usaha mengumpulkan sawit," sebut Irjen Panca, Senin 13 Februari.

Usaha sawit milik pelaku LSG tidak berkembang dan anjlok. Sedangkan usaha korban yang juga mengumpulkan kelapa sawit semakin berkembang. 

"Usaha tersangka semakin hari semakin merosot. Korban itu sebagai saingan usahanya," ucapnya. 

Persaingan usaha ini menjadi pemicu pelaku untuk merampas nyawa korban. LSG, kemudian mengumpulkan pelaku lain untung memuluskan rencananya menghabisi nyawa korban. 

"Ini direncanakan Tosa dan beberapa orang termasuk eksekutor maupun orang yang membantu," ungkapnya. 

Irjen Panca menerangkan, kelima pelaku tersebut ditangkap di lokasi yang berbeda. Pelaku LSG alias Tosa, ditangkap di Kawasan Pancur Batu,  Kabupaten Deli Serdang. 

"Pelaku DB yang merupakan eksekutor ditangkap di Kawasan Aceh. Sedangkan tiga lainnya diamankan di kediaman masing-masing," jelasnya. 

Diketahui, mantan anggota DPRD Kabupaten Langkat, Paino (47) tewas ditembak orang tak dikenal (OTK) saat melintas di Devisi 1 Desa Basilam BL, Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat, Kamis 26 Januari, dinihari.

Korban warga Dusun VII, Bukit Dinding, Desa Besilam Bukit Lembasa, Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat, tewas diduga karena mengalami luka tembak di bagian dada.