Microsoft Mau 'Bangkitkan' Orang yang Sudah Meninggal via Chatbot

JAKARTA - Teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) telah berkembang dengan pesat. Bahkan Microsoft dikabarkan telah mengajukan sebuah paten Chatbot berbasis AI yang memungkinkan penggunanya bisa berkomunikasi dengan orang yang sudah meninggal. 

Terdengar cukup menyeramkan, bagaimana orang yang sudah meninggal dapat kembali berkomunikasi melalui pesan chat maupun suara. Namun Microsoft berpikir kemampuan machine learning pada AI mirip dengan manusia pada umumnya, sehingga bisa menyampaikan beragam keputusan berdasarkan informasi yang diolah. 

"Data-data mulai dari gambar, suara, postingan di media sosial, pesan elektronik, surat tertulis, dan hal lainnya dapat diakses. Data tersebut dapat digunakan untuk membuat sebuah kepribadian orang tertentu," kutip Ubergizmo dalam deskripsi paten yang diajukan Microsoft, Selasa 5 Januari.

Sederhananya, Chatbot berbasis teknologi AI tersebut akan menggunakan data-data digital dari orang yang telah meninggal untuk membuat sebuah 'individu' baru dengan sifat dan perilaku yang sama.

Artinya jika Chatbot Microsoft ini teralisasi. Keluarga yang ditinggalkan bisa kembali bernostalgia dengan orang terkasih yang sudah meninggal dunia.

Meski akan terasa aneh dan canggung, metode tersebut juga berpotensi untuk disalahgunakan dikemudian hari. Salah satunya untuk pencurian identitas dari akun media sosial.

Apapun kekurangannya, chatbot buatan Microsoft ini setidaknya bisa menjadi sarana untuk melepas rindu kepada seseorang yang telah meninggal. Pihak Microsoft sendiri telah menginvestasikan dana sebesar 25 juta dolar AS atau Rp362 miliar untuk proyek pemanfaatan AI dalam lima tahun terakhir.

Beragam proyek telah dilakukan mulai dari mendeteksi pergerakan mikro pada wajah. Hingga menerjemahkanya kembali dalam bentuk suara maupun pesan teks di perangkat mobile.