Menhan Prabowo Terus Pantau Perkembangan Penyanderaan Pilot Susi Air di Papua
JAKARTA - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memastikan, pihaknya terus memonitor perkembangan kejadian pembakaran hingga penyanderaan pilot Susi Air di Nduga, Papua Pegunungan. Khususnya terkait penyelamatan dan pencarian keberadaan pilot Susi Air bernama Phillips Mark Mehrtens.
"Kita ikuti perkembangan terus," ujar Prabowo kepada wartawan di Lanud Halim Perdanakusuma, Sabtu, 11 Februari.
Prabowo menyampaikan saat ini personel Kodam hingga Polda setempat terus berupaya menyelamatkan sang pilot. "Nanti saya kira Kodam, Polda sedang menangani itu. Kita lihat perkembangannya," kata Prabowo.
Sebelumnya, personel gabungan TNI dan Polri masih mencari keberadaan pilot Susi Air bernama Phillips Mark Mehrtens, Warga Negara Selandia Baru yang diduga kuat masih disandera oleh KKB Papua. Hingga kini, pilot asal kota Christchurch itu belum ditemukan keberadaannya.
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Dudung Abdurachman menyatakan, pihaknya telah mengirim pasukan TNI AD ke Papua.
"Dua - duanya (penyelamatan sandera dan mengejar pelaku) harus target. Konsepnya yang saya lihat tetap persuasif, humanis dan tegas terhadap para pelaku," tegas Jenderal TNI Dudung Abdurachman usai memimpin Rapat Pimpinan (Rapim) TNI AD TA 2023 di Mabesad, Jakarta Pusat, Jumat, 10 Februari.
Baca juga:
- KKB Tebar Teror, Distrik Paro Terancam Jadi 'Kota Mati'
- Perbincangan Konser Pesta Rakyat Dewa 19 Menurut Pantauan Netray
- Soal Harga Beras Melambung Tinggi, Mendag Zulhas: Bulan Depan Sudah Panen, Insyaallah Murah
- Kaget Warganya Ditangkap Densus 88, Bupati Sleman: Waspada Terorisme Sosialisasikan Keagamaan Mengedepankan Toleransi
Sementara Jenderal TNI Dudung enggan menjelaskan pasukan yang diberangkatkan ke Papua berasal dari kesatuan mana saja. Menurutnya, hal tersebut bersifat rahasia.
"(kesatuan mana) Itu rahasia, engga boleh. Engga usah (berapa jumlah personel). Pasukan (dikirim) untuk di wilayah Paro, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Tengah," katanya.
Upaya pencarian dan penyelamatan sandera itu dilakukan tidak dengan waktu target tertentu.
"Tidak ada target (waktu), pokoknya lebih cepat lebih bagus," paparnya.
Seperti diketahui, pesawat Susi Air dengan nomor registrasi PK-BVY yang mendarat di Lapangan Udara Paro, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Tengah, dibakar oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) pada Selasa lalu, 7 Februari. KKB pimpinan Egianus Kogoya diduga kuat sebagai pelaku pembakaran pesawat Susi Air berjenis Pilatus Porter.
Selain itu, mereka juga dikabarkan menyandera Kapten Phillips Mark Mehrtens selaku pilot Susi Air. Selain itu, kelompok sparatis itu juga disebut menahan 15 pekerja puskesmas.