Kejar Pemerataan Ekonomi, 3 Seksi Tol Sigli-Banda Aceh Dikebut Tahun Ini
JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) bersama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) tengah merampungkan pembangunan Jalan Tol Sigli-Banda Aceh (Sibanceh) yang merupakan salah satu ruas utama (backbone) Jalan Tol Trans Sumatra, untuk mendorong perkembangan perekonomian di Provinsi Aceh.
Sekretaris Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Triono Junoasmono mengatakan, total investasi pembangunan ruas tol Sigli-Banda Aceh sebesar Rp12,35 triliun dengan skema penugasan Pemerintah kepada PT. Hutama Karya sebagai Badan Usaha Jalan Tol, PT. Adhi Karya sebagai kontraktor pelaksana, dan PT. Virama Karya (Persero) sebagai konsultan PMI.
"Selain pemerataan ekonomi, tol ini juga akan memangkas jarak dan waktu tempuh perjalanan dari Banda Aceh ke Sigli dari sekitar tiga jam dengan kondisi jalan yang berkelok-kelok melalui perbukitan menjadi hanya satu jam perjalanan," kata Triono lewat keterangan resminya, dikutip pada Jumat, 10 Februari.
Sementara, Direktur Jalan Bebas Hambatan Budi Harimawan Semihardjo menyebut, Jalan Tol Sigli-Banda Aceh membentang sepanjang 74,2 km, terdiri dari 6 seksi. Sebanyak tiga seksi telah dioperasikan, seperti Seksi 2 Seulimeum-Jantho (6,26 km) yang beroperasi pada 8 Maret 2022, Seksi 3 Jantho-Indrapuri (16,37 km) yang beroperasi pada 26 Februari 2021, dan Seksi 4 Indrapuri-Blang Bintang (14,60 km).
Ketiga ruas jalan tol yang mulai beroperasi pada 1 Juli 2020 tersebut telah diresmikan Presiden Joko Widodo pada 25 Agustus 2020.
Baca juga:
"Sedangkan, untuk Seksi 1 Padang Tidji-Seulimum sepanjang 24,67 km saat ini progres lahannya sudah 98,15 persen dan progres konstruksi sebesar 56,86 persen dengan target operasional Desember 2023," ujar Budi.
Selanjutnya, Seksi 5 Blang Bintang-Kuto Baro sepanjang 7,3 km dengan progres lahan sudah mencapai 99,35 persen dan progres konstruksi sebesar 98,97 persen, dengan target operasional pada Februari 2023.
Kemudian, Seksi 6 Kuto Baro-Simpang Baitussalam sepanjang 5 km dengan progres lahannya sebesar 98,35 persen dan progres konstruksi 85,05 persen. Adapun target operasionalnya, yakni pada Februari 2023.