Jerman, Denmark dan Belanda Bakal Sediakan Tank Leopard 1 untuk Ukraina: Tua Tapi Sudah Teruji
JAKARTA - Denmark, Jerman dan Belanda akan mengumpulkan dana untuk merestorasi setidaknya 100 tank Leopard 1 tua dari stok industri dan memasoknya ke Ukraina, menurut pernyataan bersama yang diterbitkan pada Hari Selasa.
Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius, dalam kunjungan mendadak ke Kyiv, mengatakan antara 20 dan 25 tank akan tiba pada musim panas, sekitar 80 pada akhir tahun dan 100 lainnya pada tahun 2024, menurut pernyataan kantor Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov setelah pertemuan.
Di Washington, Wakil Kanselir Jerman Robert Habeck mengatakan, Ukraina harus memiliki dua digit tank Leopard 1 buatan Jerman yang siap digunakan pada kuartal pertama, kendati belum jelas berapa banyak dari 178 tank yang telah disetujui akhirnya dikirim.
"Jumlahnya ada tetapi mereka harus diperbarui untuk pertempuran, diperlengkapi kembali, jadi kami tidak tahu persis berapa jumlahnya," katanya kepada wartawan setelah bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken dan Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan, melansir Reuters 8 Februari.
"Tapi itu jumlah yang besar untuk menghalau serangan musim semi Rusia," sambungnya.
Ditanya apakah keputusan untuk mengirim mereka, setelah berbulan-bulan tekanan yang meningkat di Berlin, seharusnya diambil lebih awal, Habeck berkata: "Saya harap keputusan itu diambil pada waktu yang tepat."
Pernyataan bersama tentang rencana Denmark, Jerman dan Belanda mengatakan Ukraina akan menerima setidaknya 100 tank Leopard 1 A5 dalam beberapa bulan mendatang serta pelatihan, dukungan logistik, suku cadang dan paket amunisi.
Menteri Pertahanan Belanda Kasja Ollongren mengatakan, Leopard 1 "pasti masih cocok" untuk digunakan dalam pertempuran meskipun modelnya lebih tua.
"Ini benar-benar tank yang telah teruji," katanya di stasiun penyiaran nasional Belanda NOS.
"Mereka sedang diperbaiki dan siap tempur, jadi mereka pasti akan berguna bagi Ukraina, dan juga lebih baik daripada sejumlah tank Rusia," jelasnya.
Kendati demikian, rincian kesepakatan masih perlu dibahas dengan perusahaan pemilik tank, menurut pernyataan itu.
Juga belum jelas apakah akan ada pembagian biaya dengan perusahaan. Ada sekitar 180 tank Leopard 1 di Jerman yang dimiliki oleh pembuat senjata Rheinmetall dan sebuah perusahaan di Jerman utara.
Berdiri di samping Reznikov di Kyiv, Pistorius mencatat dia sebelumnya telah melihat pasukan Ukraina berangkat untuk pelatihan di Jerman dengan tank Leopard 2 yang lebih modern yang juga dijanjikan negaranya kepada Ukraina.
Reznikov men-tweet foto dirinya dan Pistorius berpose dengan model skala Leopard di etalase, menulis: "Leopard 2 'pertama' telah tiba di Kyiv." Kementerian Pertahanan Jerman kemudian men-tweet bahwa Leopard 2 yang sebenarnya akan tersedia pada akhir Maret.
Baca juga:
- Korban Tewas Gempa Turki Tembus 7.800 Orang, Tim Penyelamat Berpacu dengan Waktu dan Musim Dingin
- AS-Israel Gelar Latihan Militer, Iran Pamer Pangkalan Udara Bawah Tanah: Mampu Ditempati Jet Tempur hingga Drone
- Rusia Klaim Struktur Perlindungan di PLTN Zaporizhzhia Hampir Selesai
- Berkaca dari Perang Rusia-Ukraina dan Antisipasi Ancaman China, Taiwan Percepat Pengembangan Drone
Lebih jauh, Denmark, Jerman dan Belanda mengatakan inisiatif Leopard 1 mereka terbuka untuk mitra lebih lanjut, menambahkan Belgia telah menunjukkan minat awal untuk berpartisipasi.
Sebelumnya, kepala pembuat senjata Jerman Rheinmetall mengatakan akan mengirim Ukraina 20-25 Leopard tahun ini, dengan sisa 88 tank Leopard 1 miliknya akan dikirim tahun depan.
Langkah ini mengikuti keputusan pemerintah Jerman bulan lalu, di tengah tekanan internasional yang meningkat, untuk mengirimkan tank tempur Leopard 2 yang lebih modern dari stok tentara.