AS-Israel Gelar Latihan Militer, Iran Pamer Pangkalan Udara Bawah Tanah: Mampu Ditempati Jet Tempur hingga Drone
JAKARTA - Militer Iran meluncurkan pangkalan udara bawah tanah miliknya sekaligus memamerkan kemampuan angkatan udaranya, sebagai respons atas latihan bersama yang digelar Amerika Serikat dan Israel.
Televisi pemerintah pada Hari Selasa menunjukkan cuplikan berbagai jet tempur dan drone militer di pangkalan tersebut, yang dijuluki "Eagle 44", yang lokasinya masih belum diketahui.
Dikatakan, pangkalan itu digali di pegunungan untuk melindunginya dari amunisi yang dijatuhkan dari pembom strategis AS yang mampu menembus pertahanan.
Peluncuran yang dihadiri oleh pejabat tinggi militer Teheran tersebut, berlangsung kurang dari dua minggu setelah AS dan Israel mengadakan latihan bersama terbesar mereka, menggunakan ribuan tentara dan lusinan pesawat selain kapal angkatan laut dan sistem artileri, dalam apa yang dilihat secara luas sebagai pesan ke Iran di tengah meningkatnya ketegangan di kawasan.
Sejatinya, latihan bersama itu pada digelar beberapa hari setelah Iran mengadakan latihan luas untuk menunjukkan kesiapan militernya.
"Mungkin mereka belum menerima pesan Iran (dengan latihan itu) dengan benar. Iran sekarang mengirim pesan lagi. Ini adalah suara gemuruh dari dalam pegunungan," kata reporter televisi negara itu, saat sebuah jet tempur bergerak di sebuah terowongan di belakangnya, dikutip dari Al Jazeera 8 Februari.
Televisi negara menunjukkan cuplikan jet tempur lepas landas untuk melakukan misi latihan siang dan malam, menambahkan bahwa "pesan dari operasi ini adalah, sekaran kami adalah kekuatan udara mutlak di wilayah tersebut."
Dalam kesempatan itu. militer Iran juga meluncurkan rudal baru yang disebut Asef, rudal jelajah jarak jauh yang dimaksudkan untuk dipasang pada jet Sukhoi Su-24 buatan Rusia milik Iran, guna menembus pertahanan musuh.
Dalam beberapa bulan terakhir, ada laporan bahwa Iran akan segera menerima pengiriman jet Su-35 yang lebih canggih dari Rusia, karena Teheran dan Moskow dengan cepat memperluas hubungan bilateral mereka. Pejabat militer Iran telah menyatakan minatnya pada pesawat tersebut, tetapi belum mengomentari kapan pengiriman dapat dilakukan.
Sementara itu, Abdolrahim Mousavi, Panglima Angkatan Darat Iran, mengatakan kepada televisi pemerintah di pangkalan bawah tanah, "pangkalan kami akan segera menampung jet tempur baru," tanpa menjelaskan lebih lanjut.
"Jika musuh kita, yang rentan terhadap perhitungan yang salah, terkadang melihat beberapa dari kemampuan ini, maka itu membantu memastikan lebih banyak ketenangan di dunia dan di kawasan ini," kata Mousavi.
Mohammad Bagheri, kepala staf angkatan bersenjata Iran, menambahkan bahwa jika ada negara di kawasan itu yang digunakan oleh Israel untuk melancarkan serangan ke tanah Iran, "titik awal itu juga akan menghadapi serangan berat selain Israel".
Baca juga:
- Rusia Klaim Struktur Perlindungan di PLTN Zaporizhzhia Hampir Selesai
- Berkaca dari Perang Rusia-Ukraina dan Antisipasi Ancaman China, Taiwan Percepat Pengembangan Drone
- Rusia dan Ukraina Alami Pertempuran Jarak Dekat Paling Mematikan Sejak Invasi di Wilayah Timur, Ribuan Tentara Diklaim Tewas
- Presiden Erdogan Umumkan Keadaan Darurat Akibat Gempa Turki, Dirjen WHO: Berpacu dengan Waktu
Sementara itu, laporan televisi negara mengklaim tentara Iran memiliki banyak pangkalan lain seperti Eagle 44 yang beroperasi, serta dapat melakukan serangan sambil mampu menopang pesawat selama berbulan-bulan jika perlu, selain membanggakan kemampuan perang elektronik.
Diketahui, tentara Iran sebelumnya telah meluncurkan pangkalan drone di atas tanah, sementara Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) telah menunjukkan beberapa pangkalan drone dan rudal bawah tanahnya dalam pesan ke AS dan Israel.
Unjuk kekuatan terbaru juga terjadi beberapa hari setelah serangan pesawat tak berawak di sebuah fasilitas militer di Isfahan, yang dituduhkan Iran kepada Israel.