Innalillahi! Nahdliyin Asal Jombang Meninggal Usai Ikuti Harlah 1 Abad NU di GOR Sidoarjo
SIDOARJO - Seorang nahdliyin dari Kabupaten Jombang, Jawa Timur, meninggal dunia karena sakit usai mengikuti Harlah 1 Abad NU di GOR Delta Kabupaten Sidoarjo.
Kadis Kesehatan Kabupaten Jombang, Budi Nugroho mengaku mendapat kabar ada jamaah asal Jombang yang meninggal dunia.
"Saya dapat informasi ada jamaah yang meninggal, terus saya tanya identitasnya dan saya telusuri ke Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo. Itu bukan jamaah dari pengawalan rombongan tapi berangkat sendiri," katanya saat dikonfirmasi, Selasa 7 Februari malam.
Nahdliyin ini meninggal dunia di rumah sakit. Dari Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang juga koordinasi untuk proses pemulangan jenazah dan saat ini sudah dilakukan pemulangan.
"Informasinya setelah salat, pusing. Jadi, tidak dalam posisi berdesak-desakan. Saat ini, sudah dipulangkan ke rumah duka," kata dia dilansir Antara.
Dirinya menegaskan, sejak awal menyiagakan personelnya. Satu kecamatan ada satu tim medis, sehingga kesehatan dari jamaah selama ikut serta kegiatan Harlah 1 abad NU di Sidoarjo mendapatkan pengawasan tim medis.
"Sejak awal kami siapkan betul. Rombongan dari kecamatan satu tim tenaga medis. Di tempat peringatan (Sidoarjo), saya siapkan tiga sif tenaga medis dan paramedis yang melayani. Pulangnya pun juga menunggu untuk pemulangan jamaah," kata dia.
Nahdliyin yang meninggal itu diketahui bernama Imam Suhrowardi (22) karena sakit sesak nafas. Ia menghadiri kegiatan Harlah 1 Abad NU di GOR Delta Kabupaten Sidoarjo.
Imam yang merupakan warga Desa Gedangan, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang itu berangkat dari rumah menuju ke Sidoarjo dengan rekannya, Teguh, warga Desa Gondek, Kecamatan Mojowarno, Jombang, Senin (6/2) malam.
Baca juga:
Kepada Teguh, Imam sempat mengeluh tidak enak badan. Dalam perjalanan dan sempat singgah di rumah saudaranya Teguh, Desa Ketegan, Kecamatan Tanggul Angin, Kabupaten Sidoarjo.
Ia juga ikut serta acara Harlah 1 Abad NU di GOR Delta Kabupaten Sidoarjo, pada Selasa pagi dan kembali ke rumah saudaranya Teguh, karena tidak enak badan.
Pada Selasa siang, Imam juga ikut salat berjamaah di musala dekat rumah saudaranya Teguh, dan saat rakaat terakhir jatuh lemas dan dibawa ke klinik di Sidoarjo. Ia mendapatkan perawatan, namun meninggal dunia.
Imam kemudian dibawa pulang ke rumah duka, Dusun Mojogeneng, Desa Gedangan, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, dan dikebumikan.