Diskusi di DPP PKB, Aktivis Lingkungan Serukan Sekolah Larang Gunakan Plastik Sekali Pakai
JAKARTA - Aktivis lingkungan hidup, Aeshnina Azzahra Aqilani mengingatkan seluruh pihak mengenai bahayanya penggunaan plastik sekali pakai terhadap lingkungan dan kesehatan anak.
Mengingatkan akan pentingnya hal itu, Aeshnina mengatakan sejumlah aktivis lingkungan juga menyerukan sekolah bebas sampah plastik sekali pakai.
Seruan itu telah diajukan kepada Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim untuk melarang penggunaan plastik sekali pakai di lingkungan sekolah.
"Itu berlaku di seluruh sekolah di Indonesia. Saya yakin dengan begitu, penggunaan sampah plastik sekali pakai akan berkurang," katanya saat menjadi narasumber dalam diskusi bertajuk "Saatnya Milenial Selamatkan Bumi" yang digelar DPP PKB di Jakarta, Senin 6 Februari, disitat Antara.
Dalam diskusi yang dipandu Juru Bicara (Jubir) Milenial DPP PKB Nada Fuady dan Mikhael Bunyamin Sinaga itu, Aeshnina juga menyebut telah menyosialisasikan bahaya penggunaan plastik sekali pakai ke sekolah-sekolah.
"Masih saja mereka menganggap kantong plastik sekali pakai lebih simpel, nyaman, dan tidak mengandung racun, padahal, itu beracun sekali. Sampah plastik sekali pakai baru bisa dicerna tanah dalam waktu ratusan tahun, belum lagi racun yang dikandung dapat menyebabkan masalah kesehatan bagi anak," tuturnya.
Baca juga:
- Vonis Polisi Peraih Adhi Makayasa di Kasus Obstruction of Justice Brigadir J Ditetapkan 24 Februari
- Hujan Keluhan Penonton Konser Dewa 19 Soal Shuttle Bus dari JIS ke Lokasi Parkir, Jakpro Lempar Tanggung Jawab ke Promotor
- KPPU Ungkap Dugaan Kolusi Tender Revitalisasi TIM, Jakpro: Harusnya Tak Dibuka ke Publik Dulu
Dia berharap langkah dan gerakannya bersama teman-teman aktivis lingkungan untuk melarang plastik sekali pakai di sekolah mendapat dukungan dari masyarakat.
"Dukungan masyarakat sangatlah penting," tandasnya.