Bersitegang dengan Pemerintah dan Menghilang, Jack Ma Bukan Lagi Orang Terkaya di China
JAKARTA - Pendiri Alibaba, Jack Ma, merosot ke urutan ketiga dalam daftar orang terkaya di China. Hal itu setelah Jack Ma Presiden Xi Jinping dalam sebuah acara dan menghilang dari acara TV-nya sendiri.
Adalah CEO dan pendiri pasar e-commerce Pinduoduo, Colin Huang yang telah mengkudeta posisi Jack Ma. Kemudian Pony Ma (Ma Huateng) dari Tencent Holdings untuk menjadi orang terkaya kedua di Negeri Tirai Bambu tersebut.
Keberadaan Jack Ma masih menyisakan misteri. Dirinya tiba-tiba menghilang dari acara pencarian bakat TV-nya sendiri dan belum ada tanda-tanda keberadaannya sejak akhir Oktober.
Mengutip Daily Mail, Senin 4 Januari, jack Ma telah menghasilkan kekayaan sekitar 35 miliar poundsterling dari pembuatan Alibaba. Jack Ma merupakan ikon untuk rezim komunis.
Tetapi pemerintah China tampaknya berbalik melawan Ma setelah pria berusia 56 tahun itu mengkritik regulator dan bank milik negara pada konferensi teknologi keuangan pada bulan Oktober.
Nasib Alibaba di China berada dalam ketidakpastian sejak Beijing menyusun dokumen untuk menindak fenomena 'ekonomi platform' pada awal November. Sementara itu, profil Ma telah dihapus dari halaman web penjurian Africa’s Business Heroes, program televisi untuk wirausahawan pemula.
Final ajang pencarian bakat tersebut berlangsung tanpa Jack Ma dan dia juga absen dari video promosi. Padahal, beberapa minggu sebelum final pada bulan November, Jack Ma mengunggah sebuah tweet yang mengatakan bahwa dia tidak sabar untuk bertemu kontestan.
Baca juga:
Adapun, tidak ada aktivitas sejak saat itu di akun Twitter Jack Ma. Padahal sebelumnya ia rutin menggungah beberapa cuitan setiap hari.
Meskipun menjadi salah satu pengusaha paling sukses di China, ayah tiga anak tersebut sering berselisih dengan rezim karena preferensinya untuk lebih banyak ekonomi pasar terbuka. Sejauh ini tidak ada indikasi bahwa dia mengalami cedera fisik.
Diketahui, pemerintah dan regulator China mengumumkan penyelidikan anti-monopoli bagi Alibaba. Keputusan presiden itu diumumkan, beberapa hari setelah Jack Ma mengritik pengawas keuangan dan bank negara.
Presiden Xi memerintahkan regulator China untuk menghentikan rencana initial public offering (IPO) perusahaan teknologi keuangan Ant Group yang diinisiasi Jack Ma, sebelum pencatatan perdana saham di bursa saham Hong Kong dan bursa saham Shanghai, sebagaimana dikutip Reuters.
Bos Alibaba sendiri merupakan salah filantropi China dikenal mengembangkan banyak bidang usaha. Bahkan selama pandemi COVID-19, Jack Ma telah menggelontorkan puluhan juta masker wajah dan ventilator ke seluruh dunia.