Ternyata Pensiunan Polisi yang Menabrak Hasya Athallah Mengubah Cat Mobil Usai Kasus Ditutup

JAKARTA – Ada yang berbeda dalam rekonstruksi ulang kasus kecelakaan Hasya Athallah yang digelar di Jalan Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis pagi, 2 Februari. Dalam rekonstruksi ulang tersebut, mobil Pajero milik Eko yang digunakan pada malam kejadian, berdasarkan CCTV, terlihat warna hitam. Namun pada saat rekonstruksi, mobil berubah menjadi warna putih.

Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman membenarkan ada perubahaan warna pada mobil tersebut. Sebab, dijelaskan Latif, pak Eko mengubah cat mobilnya usai kasusnya dihentikan.

“Itu karena kemarin sudah di SP3, jadi kendaraan ini dikembalikan. Nanti motor Pullsar milik korban juga akan kita kembalikan. Sehingga kemarin sudah diambil pemiliknya itu dilepas. Tapi nomor pelat nomor sama semua cuma (warna) cat aja (beda),” kata Latif kepada wartawan di lokasi, Kamis, 2 Februari.

Meski telah mengubah warna, ia memastikan tidak mengurangi titik benturan atau kerusakan yang terjadi pada mobil tersebut.

“Enggak. Kalau yang tadi benturannya tidak mengurangi sama sekali. Titik benturnnya tidak ada mengurangi sama sekali,” tutupnya.

Kronologis versi polisi

Peristiwa kecelakaan Hasya Athallah dengan pensiunan polisi AKBP Eko Setio terjadi pada Kamis, 6 Oktober, sekitar pukul 21.30 WIB, di Jalan Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Saat kejadian cuaca dalam kondisi hujan dan jalan licin.

Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman menjelaskan kejadian itu berawal dari korban Hasya yang melaju dari arah selatan menuju utara dengan kecepatan 60 km/jam.

Berdasarkan keterangan saksi yang merupakan temannya korban, menjelaskan bahwa ada sebuah kendaraan yang tiba-tiba berbelok. Saat kejadian, korban Hasya langsung menghindari dengan menghentikan kendaraannya secara mendadak. Akibatnya, korban tergelincir dan memasuki ruas jalan lainnya.

"Jadi temannya dia sendiri menerangkan, bahwa pada saat itu tiba-tiba ada kendaraan di depannya (korban) mau belok ke kanan sehingga si korban melakukan pengereman mendadak," kata Latif.

Dalam waktu bersamaan, dari arah berlawanan, datang mobil Pajero dikemudikan Eko yang disebut melaju dengan kecepatan 30 km/jam. Dia tak bisa menghindari kecelakaan hingga mengakibatkan Hasya tertabrak.

"Nah, Pak Eko dalam waktu ini sudah tidak bisa menghindari karena sudah dekat. Jadi memang bukan terbentur dengan kendaraan Pajero, tapi jatuh ke kanan diterima oleh Pajero, sehingga terjadilah kecelakaan," tutupnya.

Polisi telah rampung menyelesaikan rekonstruksi ulang kasus tewasnya mahasiswa Universitas Indonesia (UI), M Hasya Attalah Syahputra yang melibatkan AKBP (Purn) Eko Setio. Diketahui rekonstruksi itu digelar di Jalan Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan.