Pemerintah Ukraina Lanjutkan Bersih-bersih: Giliran Rumah Konglomerat, Mantan Mendagri dan Kantor Pajak yang Digeledah
JAKARTA - Pejabat keamanan Ukraina menggeledah rumah pengusaha miliarder Ihor Kolomoiskiy atau Igor Kolomoisky pada Hari Rabu, dalam apa yang dikatakan beberapa media sebagai penyelidikan atas kemungkinan kejahatan keuangan.
Dinas Keamanan Ukraina (SBU) tidak segera membalas permintaan komentar tentang laporan tersebut, sementara Kolomoiskiy tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar, melansir Reuters 2 Februari.
Seorang pejabat senior membenarkan rumah Kolomoiskiy telah digeledah, tetapi tidak menyebutkan alasan penggeledahan tersebut.
Kolomoiskiy adalah salah satu orang terkaya Ukraina dan pernah menjadi sekutu Presiden Volodymyr Zelenskiy, yang melancarkan tindakan keras terhadap pengusaha kaya yang dikenal sebagai "oligarki" pada akhir 2021, sebelum Rusia melancarkan invasi skala penuh.
Kolomoiskiy, yang berasal dari pusat Kota Dnipro dan memiliki berbagai aset, termasuk salah satu saluran televisi paling berpengaruh di Ukraina, mendukung kampanye pemilu Presiden Zelensky pada 2019.
Sementara, Ukrainska Pravda mengatakan, penggeledahan Hari Rabu terkait dengan penyelidikan atas dugaan penggelapan produk minyak dan penggelapan bea cukai, dilakukan oleh SBU dan Biro Keamanan Ekonomi Ukraina.
Dalam penggerebekan terpisah, mantan menteri dalam negeri Arsen Avakov mengatakan kepada media Ukraina, rumahnya telah digeledah sebagai bagian dari penyelidikan pembelian helikopter Airbus oleh Ukraina enam tahun lalu, mengutip BBC.
Langkah itu menyusul kecelakaan helikopter mematikan di luar taman kanak-kanak di pinggiran ibu kota Kyiv yang menewaskan 14 orang, termasuk menteri dalam negeri, rombongannya dan seorang anak di lokasi kecelakaan.
Selain kediaman keduanya, kantor pajak utama di Kyiv juga dilaporkan digeledah.
Pejabat anti-korupsi Ukraina juga menyelidiki kasus, di mana mereka mencurigai delapan orang menggelapkan aset dan dana dari perusahaan minyak milik negara yang sebelumnya terkait dengan Kolomoiskiy.
Diketahui, Ukraina telah meluncurkan gerakan anti-korupsi dan pembersihan besar-besaran.
Presiden Volodymr Zelensky mengatakan penggerebekan diperlukan untuk memastikan "orang tidak menyalahgunakan kekuasaan".
"Sayangnya, di beberapa bidang, satu-satunya cara untuk menjamin legitimasi adalah dengan mengganti pemimpin, seiring dengan implementasi perubahan kelembagaan," kritik Presiden Zelensky.
Baca juga:
- AS dan Korea Selatan Gelar Latihan Militer, Korea Utara: Manuver Konfrontasi Militer yang Sembrono
- Usai Kritik Ukraina, Panitia Olimpiade Paris 2024 Patuhi Keputusan IOC Soal Partisipasi Rusia
- Rusia Berusaha Dekati Lokasi Logistik Strategis, Presiden Zelensky Akui Perang di Wilayah Timur Semakin Sulit
- Presiden Erdogan Sebut Turki Tidak akan Menyetujui Keanggotaan NATO Swedia Selama Masih Mengizinkan Pembakaran Al-Qur'an
Ukraina mendapat tekanan yang meningkat dari mitra Baratnya, terutama Uni Eropa, untuk mengatasi korupsi.
Sepuluh pejabat terkemuka Ukraina mengundurkan diri pekan lalu, sebagai bagian dari pembersihan, termasuk wakil kepala kantor Presiden Zelensky, Kyrylo Tymoshenko.
Beberapa wakil menteri dan gubernur daerah juga tersingkir. Presiden Zelensky mengatakan, setiap masalah internal yang menghambat negara akan dibersihkan untuk membantu "pemulihan hubungan Ukraina dengan lembaga-lembaga Eropa".