China Mulai Bersiap Vaksinasi Massal

JAKARTA - Pemerintah Kota Beijing mulai menggelar vaksinasi COVID-19 secara massal terhadap kelompok masyarakat yang tergolong berisiko tinggi. Dalam proses vaksinasi, sebagian warga akan dikarantina terlebih dulu di sejumlah hotel.

Rencananya pemberian vaksin akan dibagi dalam sembilan kelompok masyarakat berusia 18 tahun hingga 59 tahun. Mereka akan mendapatkan vaksin sebelum musim liburan Hari Raya Imlek, pada akhir Januari 2021.

Mengutip laman media resmi setempat, mereka yang mendapatkan suntikan vaksin tersebut adalah petugas inspeksi bea cukai bahan makanan beku impor, warga China yang bekerja atau belajar di luar negeri, dan petugas sektor transportasi.

Pemberian vaksin akan dilakukan di salah pusat pelayanan kesehatan yang dibangun sementara di Ibu Kota China. Orang-orang yang sudah mendapatkan vaksin diberikan tempat duduk untuk menunggu observasi kesehatan selama 30 menit.

Sejauh ini, Industri farmasi China telah mengembangkan setidaknya lima vaksin COVID-19 dari empat produsen yang diuji di sejumlah negara termasuk Rusia, Mesir, dan Meksiko. Meski berhasil mengembangkan vaksin, proses sertifikasi masih terus dilakukan sebelum didistribusikan ke banyak negara. 

Salah satu pengembang, China National Pharmaceutical Group, yang dikenal sebagai Sinopharm, mengatakan pada November pihaknya telah mengajukan permohonan persetujuan pasar untuk penggunaan vaksinnya di China. Di mana pemberian vaksin akan dikhususkan pada penggunaan darurat untuk petugas kesehatan dan orang lain yang dianggap berisiko tinggi terinfeksi.

"Kami harus bersiap untuk produksi skala besar," kata Wakil Perdana Menteri Sun Chunlan, sebagaimana dikutip Kantor Berita Xinhua.