Harga Ikan dan Sayur-Mayur Penyumbang Terbesar Inflasi di Sulsel
MAKASSAR - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Selatan (Sulsel) Suntono menyebutkan kenaikan harga ikan dan sayur-mayur menjadi penyumbang terbesar inflasi secara bulanan pada Januari 2023.
"Kalau secara month to month itu sayur kangkung dan ikan cakalang menjadi penyumbang inflasi terbesar di Sulsel di bulan Januari 2023 ini," ujarnya di Makassar dilansir ANTARA, Rabu, 1 Februari.
Suntono mengatakan inflasi Sulsel secara bulanan sebesar 0,63 persen pada Januari 2023 dan 5,83 secara tahunan atau year on year (yoy).
Dia menyebutkan pada Januari 2023 terjadi inflasi 5,83 persen yang merupakan gabungan lima kota di Sulawesi Selatan, yakni Bulukumba, Watampone, Makassar, Parepare dan Palopo.
Inflasi terbesar terjadi di Kota Makassar dengan 0,67 persen disusul Kota Watampone sebesar 0,55 persen, Bulukumba 0,52 persen dan Kota Palopo 0,50 persen.
Inflasi terendah terjadi di Kota Parepare sebesar 0,38 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) gabungan sebesar 114,86.
Dari lima kota IHK di Sulawesi Selatan, inflasi yoy tertinggi terjadi di Makassar sebesar 5,93 persen dengan IHK sebesar 114,95 dan inflasi yoy terendah terjadi di Bulukumba sebesar 4,12 dengan IHK sebesar 114,10.
Suntono menjelaskan inflasi terjadi karena adanya kenaikan indeks harga pada 10 kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 7,78 persen;
Kemudian kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 3,11 persen; kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 2,35 persen; kelompok perlengkapan, peralatan
dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 3,77 persen.
Baca juga:
Kelompok kesehatan sebesar 3,31 persen; kelompok transportasi sebesar 14,14 persen; kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,16 persen; kelompok rekreasi, budaya dan olahraga sebesar 2,82 persen.
Kelompok pendidikan sebesar 2,46 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 4,71 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 5,64 persen.
Adapun komoditas utama penyumbang inflasi yoy pada Januari 2023, antara lain bensin, angkutan udara, beras, telur ayam ras, ikan cakalang/ikan sisik dan tomat.
Kemudian rokok kretek filter, ikan bandeng/ikan bolu, kue kering berminyak, tarif kendaraan roda 2 online, tempe, ikan layang/ikan benggol, sabun detergen bubuk/cair, kangkung, dan bawang merah.
Tingkat inflasi tahun kalender di provinsi itu sebesar 0,63 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Januari 2023 terhadap Januari 2022) sebesar 5,83 persen.