Bagikan:

MAKASSAR - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Selatan (Sulsel) Suntono menyebutkan daerah itu menciptakan  inflasi gabungan secara tahunan(YoY)  mencapai 5,86 persen pada Maret 2023, terutama dipicu kenaikan komoditi beras dan bensin.

"Inflasi Sulsel secara year on year(YoY) atau  Maret 2023 dibanding Maret 2022, sebesar  5,86 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 115,46," Suntono di Makassar dilansir ANTARA, Senin, 3 April. 

Inflasi Sulsel itu merupakan gabungan dari lima kota di mana, inflasi Kota Parepare tertinggi yakni 0,88 persen, diikuti Kota Palopo 0,86 persen,Makassar 0,75 persen, Watampone 0,55 persen dan Kota Bulukumba 0,39 persen.

Suntono menyebutkan inflasi Sulsel pada Maret 2023 secara bulanan atau month to month (mom) sebesar 0,75 persen.

Dia mengatakan inflasi terjadi karena adanya peningkatan indeks harga pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 2,12 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,02 persen.

Kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,02 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,10 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,01 persen.

Pada kelompok transportasi sebesar 0,41 persen; kelompok rekreasi, budaya dan olahraga sebesar 0,03 persen; kelompok pendidikan sebesar 0,01; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,31 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,23 persen.

Adapun satu kelompok pengeluaran lainnya mengalami deflasi yaitu, kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen.

"Komoditas utama penyumbang inflasi YoY pada Maret 2023, antara lain bensin, beras, angkutan udara, telur ayam ras, rokok kretek filter, ikan layang/ikan benggol, ikan cakalang/ikan sisik, kue kering berminyak, dan kacang panjang," ucapnya.