Menteri PUPR Puji Konsep Pasar Seni Sukawati: Ini yang Terbaik, The Best

JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memuji konsep Pasar Seni Sukawati, Gianyar, Bali yang dianggap salah satu yang terbaik di Indonesia.

Kata Menteri Basuki, desain Pasar Seni Sukawati mengedepankan arsitektur dan kearifan lokal Pulau Bali. Jadi, selain sebagai pusat kegiatan ekonomi, Pasar Seni Sukawati juga bisa menjadi objek wisata di Gianyar dengan lokasi di jalur pariwisata menuju Kintamani dan Ubud.

"Saya kira Pasar Sukawati ini merupakan yang terbaik, The Best. Kalau biasanya pasar hanya terdiri dari satu massa gedung, di sini ada tiga bangunan, yakni Blok A, B, dan C. Di bawah ada terowongan dan basement parking sehingga tidak mengganggu traffic," kata Basuki yang mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam peresmian Pasar Seni Sukawati, Rabu 1 Februari.

Menurut Basuki, pembangunan Pasar Seni Sukawati merupakan perintah Presiden Jokowi seperti tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pembangunan, Rehabilitasi, atau Renovasi Pasar Rakyat, Prasarana Perguruan Tinggi, Perguruan Tinggi Keagamaan Islam, dan Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

Pada 2023 terdapat 23 pasar yang akan direnovasi dan dibangun oleh Kementerian PUPR.

"Presiden ingin kita tidak hanya membangun jembatan besar, tetapi juga jembatan gantung untuk rakyat. Kita juga bukan hanya membangun mal-mal saja, tetapi juga pasar rakyat untuk menggerakkan ekonomi lokal," kata Basuki.

Dalam peresmian itu, Presiden Jokowi menyampaikan dengan selesainya pembangunan Pasar Sukawati Blok A, B dan C akan meningkatkan fungsi pasar sebagai sarana perdagangan rakyat yang aman, nyaman, bersih, tertata, dan lebih estetis. Hal itu sekaligus menjadi daya tarik wisatawan yang berkunjung ke Pulau Dewata.

"Ini adalah pasar rakyat, kita dulu ingat yang lama seperti apa dan sekarang yang baru seperti apa. Kalau saya lihat tadi di dalam memang perubahannya sangat-sangat drastis sekali," kata Presiden Jokowi.

Pembangunan Pasar Seni Sukawati Blok A, B dan C mulai dikerjakan Kementerian PUPR sejak November 2019 dengan total anggaran APBN senilai Rp160 miliar. Untuk Blok A dan Blok B telah selesai pada Desember 2020, dilanjutkan dengan Blok C selesai awal 2022.

Bangunan Blok A dan Blok B Pasar Seni Sukawati seluas 9.493 meter persegi dengan kapasitas 779 los kering di Blok A dan 31 kios di Blok B.

Masing-masing blok memiliki lantai bawah tanah untuk parkir kendaraan dengan desain gedung bertingkat empat lantai untuk Blok A dan tiga lantai Blok B. Sementara untuk Blok C seluas 10.206 meter persegi terdiri dari tiga lantai dengan kapasitas 525 unit los dan 64 kios yang dilengkapi dua lantai parkir bawah tanah berkapasitas 279 kendaraan roda dua.