Joroknya Stadion Jatidiri Semarang Pasca Pertandingan PSIS vs Persib, Ganjar: Sampahnya Dahsyat

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo cuma bisa geleng-geleng kepala melihat sampah yang berserakan di areal sekitar Stadion Jatidiri Semarang. Kritik Ganjar Pranowo juga menyasar ke manajemen parkir dan perbaikan beberapa proyek pekerjaan yang dinilai kurang maksimal.

"Hanya cek (Stadion Jatidiri) pasca pertandingan saja karena ada komplain dari warga. Satu, parkir. Berarti butuh tempat parkir kalau ada pertandingan seperti kemarin antara PSIS lawan Persib itu. Butuh tempat parkir sehingga traffic management-nya musti disiapkan. Kedua, memang musti mengedukasi semua orang karena ternyata sampahnya dahsyat," kata Ganjar saat sidak Stadion Jatidiri Semarang di sela olahraga jalan sehat, Rabu 1 Februari pagi.

Sampah-sampah yang berserakan itu sudah mulai terlihat dari depan gerbang Timur kawasan GOR Jatidiri. Makin jamak terlihat memasuki arel sekitar stadion. Sampah berupa plastik, botol plastik, hingga kardus sisa makanan berserakan di setiap sudut.

"Semuanya (sampah) di kiri-kanan sekitar stadion, diumpetin di banyak tempat. Kayaknya memang harus perlu menambah tempat-tempat sampah yang lebih banyak," ujar Ganjar.

Selasa 31 Januari kemarin, Stadion Jatidiri Semarang menggelar pertandingan Liga 1 antara PSIS Semarang melawan Persib Bandung. Persib Bandung mampu mengalahkan tuan rumah PSIS Semarang dengan skor 3-1.

Melihat kondisi pasca-pertandingan yang banyak sampah itu, Ganjar meminta manajemen GOR Jatidiri mengevaluasi. Ia juga berharap pihak pengguna termasuk para suporter agar ikut menjaga kebersihan dengan membuang sampah pada tempatnya. Sebab, untuk membersihkan areal Stadion Jatidiri dari sampah cukup memakan waktu lama.

"Ini nanti pihak manajemen musti memperbaiki sehingga nanti pasca pertandingan itu tidak terjadi tumpukan sampah yang seperti ini. Ini lumayan. Kalau tadi saya tanya, ini butuh waktu paling tidak tiga hari. Rasa-rasanya mungkin juga perlu alat bantu untuk bisa mempercepat. Itu sekaligus uji coba ketika ada even-event besar seperti apa kemudian kondisi pemanfaatannya," jelas Gubernur berambut putih itu.

Selain mengecek komplain warga mengenai parkir dan kebersihan pasca event di Stadion Jatidiri, Ganjar juga mengecek ulang beberapa pekerjaan yang dinilai kurang maksimal. Beberapa waktu lalu Ganjar memang sempat mengecek perkembangan proyek di kawasan Jatidiri Semarang.

Saat itu ia menemukan banyak pekerjaan yang kurang bagus. Di antaranya adalah pohon yang batangnya dicor. Ketika dicek ulang, ternyata pohon lama itu justru ditebang dan diganti pohon baru.

Ganjar Pranowo di Stadion Jatidiri Semarang (Foto via Pemprov Jateng)

"Ya, masih ada yang harus di-review termasuk beberapa kemarin yang coba kita lihat dan minta perbaiki. Rasa-rasanya ada kepanikan. Maka kalau kayak pohon yang sudah tinggi itu, lho ini kok pohonnya di semen, sebenarnya dilingkari gitu saja nggak apa-apa. Tetapi ini malah ditebang, dicabut. Ini kepanikan-kepanikan yang kemudian membikin keputusannya tidak terlalu tepat. Sebenarnya temboknya saja itu diplungkeri agak melingkar sedikit itu kan pohonnya masih bisa tetap ada," katanya.

Selain perbaikan pohon yang dicor itu, Ganjar juga masih melihat ada perbaikan yang belum maksimal. Misalnya ornamen di sekitar gerbang yang terlihat kurang halus. Ganjar meminta agar itu dikerjakan ulang sehingga lebih presisi.

"Ini yang ada dari beberapa evaluasi termasuk kemarin saya minta ini saya minta untuk dibersihkan. Ternyata memang sudah dikerjakan tapi menurut saya tidak tuntas pekerjaannya ini jadi saya minta nanti untuk diulang. Jadi betul-betul bisa mulus, presisi begitu. Bukan masih meninggalkan kayak rambut-rambut seperti ini. Ini contoh beberapa untuk pengawasnya biar kualitas pengawasannya juga harus naik," tegas Ganjar.