Warga Simeulue Aceh di Pantai dan Pegunungan Mohon Waspada Dampak Cuaca Ekstrem
JAKARTA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Simeulue, Aceh, mengingatkan masyarakat di sana waspada dampak cuaca buruk atau ekstrem yang dapat menyebabkan bencana alam.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Simeulue Zulfadli, mengatakan cuaca ekstrem diprakirakan melanda kabupaten kepulauan tersebut dalam waktu beberapa hari ke depan.
"Informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika yang kami terima, ada potensi hujan lebat yang disertai angin kencang di beberapa wilayah di Kabupaten Simeulue," kata Zulfadli, Senin 30 Januari dikutip Antara.
Potensi cuaca buruk tersebut di hampir semua kecamatan di Kabupaten Simeulue. Cuaca buruk berpotensi menimbulkan bencana alam seperti banjir, tanah longsor maupun pohon tumbang.
"Kami mengimbau masyarakat yang tinggal di wilayah rawan bencana serta pesisir pantai dan pegunungan, meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan. Jika terjadi bencana, segera melaporkan kepada pihak terkait untuk segera ditindaklanjuti," kata Zulfadli.
Kepala nelayan, kata Zulfadli, untuk sementara waktu diminta tidak melaut karena cuaca perairan Samudra Hindia yang saat ini tidak menentu dan sedang gelombang tinggi.
"Bagi nelayan yang melaut, kami ingatkan untuk tidak terlalu jauh, dan melengkapi diri dengan peralatan keselamatan serta selalu membawa alat komunikasi," kata Zulfadli.
Baca juga:
- Dua Orang Tewas Dalam Kebakaran Gerai Laundry di Tangerang, Ternyata Si Pemilik Toko dan Karyawan Baru
- Prabowo Beri Arahan ke Babinsa Medan: Kalian Ujung Tombak, Perintah Presiden Waspada
- Mahfud MD Pastikan Jaksa Kasasi Vonis Bebas KSP Indosurya: Kita Tidak Boleh Kalah Tegakkan Hukum
- Pembangunan Jalan Lingkar Tol Solo Dipastikan Gibran Dimulai 2025, Penolakan Bupati Klaten-Sukoharjo Masih Dirundingkan
Kabupaten Simeulue merupakan wilayah kepulauan terluar di Provinsi Aceh. Pulau Simeulue berada di Samudra Hindia yang jaraknya sekitar 180 mil laut dari pesisir barat Pulau Sumatera.
Kabupaten Simeulue merupakan pemekaran dari Kabupaten Aceh Barat sejak tahun 1999. Kabupaten itu memiliki 10 kecamatan dengan 138 gampong atau desa yang dihuni sekitar 94 ribuan jiwa.