Meleset Jauh, Target Vaksinasi COVID-19 AS Hanya Tercapai Kurang dari 15 Persen

JAKARTA - Vaksinasi COVID-19 di Amerika Serikat (AS) sampai akhir Desember 2020 hanya mencapai 2,8 juta orang. Jumlah itu meleset jauh dari target pemerintah AS yang akan memvaksin 20 juta orang sampai akhir tahun. Artinya target vaksinasi yang tercapai hanya kurang dari 15 persen. 

Mengutip Reuters, Jumat 1 Januari 2021, vaksinasi terhadap penghuni panti jompo bahkan lebih lambat daripada kelompok lain. Padahal mereka paling berisiko meninggal karena COVID-19. 

Sementara itu, sekitar 170.000 orang di fasilitas perawatan jangka panjang menerima vaksin pada 30 Desember dari target 21 juta petugas kesehatan, menurut data yang dirilis Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC). Sejauh ini, sekitar 14 juta dosis vaksin Pfizer dan Moderna telah didistribusikan ke berbagai negara bagian. 

Hingga awal Desember, para pejabat menyatakan bakal memiliki 40 juta dosis vaksin untuk 20 juta orang. Pada 4 Desember 2020, Komisaris FDA Stephen Hahn mengatakan memvaksinasi 20 juta orang AS pada akhir tahun itu realistis, tergantung pada kampanye vaksinasi.

Sejak itu, para pejabat mengatakan mereka berkomitmen untuk menyediakan dosis yang cukup tanpa mengomentari target vaksinasi yang sebenarnya. Hal tersebut dikarenakan mereka telah mengetahui penyuntikan kurang dari jumlah dosis yang didistribusikan.

“Ketersediaan dan distribusi yang cepat dari begitu banyak dosis - dengan 20 juta dosis pertama dialokasikan untuk distribusi hanya 18 hari setelah vaksin pertama diberikan otorisasi penggunaan darurat - adalah bukti keberhasilan Operation Warp Speed,” kata Departemen Kesehatan dan Juru bicara Layanan Manusia mengatakan dalam sebuah pernyataan. Dosis yang telah dialokasikan tetapi tidak didistribusikan akan dikirimkan pada Januari 2021.

Stok vaksin AS

Pemerintah AS telah mengatakan bahwa mereka memiliki stok vaksin sebagai cadangan serta stok pengaman, yang akan membuat jumlah total dosis vaksin mendekati 40 juta. Spesialis penyakit menular terkemuka AS Dr. Anthony Fauci, mengatakan sedang "dalam pertimbangan" apakah AS harus melepaskan lebih banyak vaksin cadangan untuk memvaksinasi sebagian besar masyarakat.

Bahkan ketika jumlah vaksin yang didistribusikan mendekati tujuan untuk mencapai 20 juta orang, kecepatan vaksinasi sebenarnya jauh lebih lambat dari yang diantisipasi, menurut data CDC.

“Pemerintah Federal telah mendistribusikan vaksin ke negara bagian. Sekarang terserah negara bagian untuk mengelola. Cepat bergerak!" kata Presiden AS Donald Trump lewat akun Twitter-nya pada Rabu 30 Desember 2020.

Pejabat kesehatan masyarakat setempat mengatakan bahwa kurangnya dana federal untuk distribusi vaksin telah menghalangi mereka untuk mempekerjakan staf yang dibutuhkan. 

“Kami tahu bahwa itu harus lebih baik dan kami bekerja keras untuk membuatnya lebih baik,” kata Dr. Moncef Slaoui kepala penasihat Operation Warp Speed ​​dalam jumpa pers.

Vaksinasi AS untuk 21 juta petugas kesehatan di negara itu dimulai pada 14 Desember. Vaksinasi untuk 3 juta penduduk panti jompo negara itu, yang juga berada dalam kelompok prioritas pertama, segera menyusul. Sekitar 51 juta pekerja garis depan AS, seperti pemadam kebakaran, polisi, dan guru, serta orang-orang yang berusia di atas 75 tahun juga harus segera menerima vaksin, panel penasihat CDC merekomendasikan.