Cuaca Masih Ekstrem, BPBD Wanti-wanti Permukiman Sekitar 5 Sungai di Pasaman Barat Terkena Limpasan
SUMBAR - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyorot 5 sungai di Kabupaten Pasaman Barat yang acap kali melimpas ke permukiman warga saat hujan dengan intensitas tinggi turun.
Kepala Pelaksana BPBD Pasaman Barat Azhar mengatakan warga yang kerap terdampak limpasan 5 sungai itu diminta waspada lantaran cuaca ekstrem yang masih belum bisa diprediksi.
"Saat ini cuaca ekstrem dan rawan banjir serta longsor. Ada lima aliran sungai yang menjadi langganan banjir di Pasaman Barat," katanya di Simpang Empat, Sumbar, Jumat 27 Januari, disitat Antara.
Adapun lima aliran sungai yang rawan melimpas itu tersebar di beberapa daerah, yakni Sungai Batang Pasaman di Kecamatan Pasaman; Sungai Batang Sikabau; Sungai Batang Bayang di Kecamatan Lembah Melintang; Sungai Batang Batahan di Kecamatan Ranah Batahan; dan Sungai Anak Air Haji di Kecamatan Sungai Aur.
"Setiap hujan lebat maka air sungai itu selalu meluap dan mengenangi rumah warga sekitar," tuturnya.
Baca juga:
- Dugaan Kongkalikong Tender Revitalisasi Taman Ismail Marzuki, Pemprov DKI Pastikan Bakal Cek
- Kemarau Diprediksi April-Mei: BMKG Minta Pemda Waspada Karhutla, Mahfud MD Alarm Indonesia Gelar KTT ASEAN 2023
- Eks Anak Buah Ferdy Sambo Arif Rachman Dituntut 1 Tahun Penjara dan Denda Rp10 Juta, Ini Kesalahannya Menurut Jaksa
- Kemenag Perkirakan Jemaah Haji 2023 Didominasi Lansia
Ia mengajak, masyarakat yang berada di titik rawan banjir lebih waspada saat curah hujan tinggi atau hujan di hulu sungai.
Menurut dia, selain di lima sungai besar itu, warga yang berada di daerah perbukitan, pegunungan dan di tepi laut agar juga selalu waspada.
Sebab, Pasaman Barat juga rawan longsor terutama di Kecamatan Talamau. Sedangkan di Pantai Sasak rawan terjadi abrasi.
"Saat ini cuaca tidak menentu atau ekstrem. Tingkatkan kewaspadaan dan selalu siaga bencana," ujarnya.
Pihaknya mengaku sudah memberikan sosialisasi melalui sejumlah Kelompok Siaga Bencana (KSB). Selain itu, juga melalui anggota di lapangan kepada masyarakat yang bermukim di daerah rawan bencana agar berhati-hati.
Di sisi lain, masyarakat diminta lebih bijak menyikapi kondisi alam demi keselamatan bersama.