Ledakan Bom Dekat Rumah Jurnalis di Papua, Polisi Cek CCTV: Pelaku Samar Terlihat
JAKARTA - Polisi masih menyelidi motif dari aksi teror diduga bom yang dialami jurnalis senior di Papua Victor Mambor. Termasuk memastikan sumber ledakan berasal dari bom atau benda lainnya.
Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Papua Komisaris Besar Polisi Iqnatius Benny Ady Prabowo mengatakan, polisi menduga teror tidak dialamatkan kepada jurnalis penerima Udin Awards 2022 itu, tetapi kemungkinan ditujukan kepada warga sekitar.
"Itu karena tidak diawali dengan intimidasi atau teror sebelumnya sehingga belum tentu ditujukan kepada Bapak Victor Mambor," katanya pada Rabu 25 Januari, disitat Antara.
Benny mengatakan, saat ini penyidik Polresta Jayapura Kota juga sedang melakukan identifikasi terduga pelaku teror itu melalui rekaman kamera pemantau atau CCTV yang ada di sekitar lokasi kejadian.
Selain itu, polisi juga mengumpulkan bukti-bukti pendukung lainnya berupa keterangan saksi dan lain-lain. "Pelaku sedang dalam proses identifikasi, dari rekaman CCTV samar terlihat," imbuhnya.
Sebelumnya, jurnalis senior Victor Mambor mendapat teror ledakan diduga bom pada Senin 23 Januari sekitar pukul 04.00 WIT.
Bom meledak di pinggir jalan berjarak sekitar tiga meter dari dinding rumah Victor Mambor yang terletak di Kelurahan Angkasapura, Distrik Jayapura Utara, Kota Jayapura.
Baca juga:
- Bom Meledak 3 Meter dari Rumah Jurnalis Papua, AJI Kecam Upaya Intimidasi Ancam Kebebasan Pers
- Bicara Soal Reshuffle, PPP: Bisa Saja Berbarengan Pengisian Kursi Wamen yang Kosong
- Dinyatakan Bersalah, Bharada E dan Putri Candrawathi Bakal Lakukan Pembelaan Hari Ini
- KPK Persilakan Warga Papua Laporkan Dugaan Korupsi Lukas Enembe
Dari bukti rekaman CCTV yang terpasang di salah satu bagian rumah Victor terlihat sekilas sebuah sepeda motor yang melintasi di samping rumah sebelum terjadi ledakan.
Victor telah melaporkan peristiwa tersebut kepada Polresta Jayapura Kota dan kemudian penyidik melaksanakan olah tempat kejadian perkara (TKP) sekaligus pengambilan keterangan dari pelapor serta mengamankan barang bukti berupa sumbu serta material lainnya sisa ledakan.
Aksi teror kepada Victor sudah terjadi dua kali dan kasus pertama terjadi pada 21 April 2021 yang mengakibatkan mobil Isuzu D-Max miliknya yang terparkir di tepi jalan dirusak orang tidak dikenal.