Wakil Menteri Ditangkap Terkait Dugaan Suap, Presiden Zelensky Lakukan Perombakan Pejabat

JAKARTA - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan, perombakan pejabat sedang dilakukan di tingkat senior dan bawah, langkah yang mengikuti tuduhan korupsi sejak invasi Rusia hampir setahun lalu.

Pada Hari Minggu, polisi anti-korupsi mengatakan, mereka menahan wakil menteri infrastruktur karena dicurigai menerima suap 400.000 dolar AS atas impor generator September lalu, tuduhan yang dibantah oleh menteri tersebut.

Secara terpisah, investigasi surat kabar menuduh Kementerian Pertahanan membayar lebih kepada pemasok untuk makanan tentara. Pemasok mengatakan telah melakukan kesalahan teknis dan tidak ada uang yang berpindah tangan.

"Sudah ada keputusan personel - beberapa hari ini, beberapa besok - mengenai pejabat di berbagai tingkatan di kementerian dan struktur pemerintah pusat lainnya, serta di daerah dan penegakan hukum," kata Presiden Zelensky dalam pidato video malamnya pada hari Senin, melansir Reuters 24 Januari.

Presiden mengatakan, bagian dari tindakan keras itu akan melibatkan pengawasan yang lebih ketat saat bepergian ke luar negeri untuk tugas resmi. Media Ukraina melaporkan, sejumlah menteri kabinet dan pejabat senior dapat dipecat, karena Presiden Zelensky mencoba merampingkan pemerintahan.

Salah satu sekutu utama presiden sebelumnya mengatakan, pejabat korup akan "aktif" dipenjara, menetapkan pendekatan tanpa toleransi setelah tuduhan itu terungkap.

Ukraina memiliki sejarah panjang korupsi dan pemerintahan yang goyah, meskipun ada beberapa contoh sejak invasi tahun lalu, karena Kyiv telah mencari dukungan keuangan dan militer Barat untuk membantu melawan pasukan Rusia.

Biro Anti-Korupsi Nasional mengatakan mengetahui laporan media dan sedang menyelidiki kemungkinan kejahatan perampasan dana atau penyalahgunaan kekuasaan sehubungan dengan pengadaan senilai lebih dari 13 miliar hryvnia (352 juta dolar AS).

David Arakhamia, ketua Partai Servant of the People, partai asal Presiden Zelensky mengatakan, sejak invasi Rusia telah diperjelas, para pejabat harus "fokus pada perang, membantu korban, memangkas birokrasi, dan menghentikan bisnis yang meragukan".

"Banyak dari mereka yang menerima pesan itu. Tapi sayangnya banyak dari mereka yang tidak. Kami pasti akan memenjarakan secara aktif musim semi ini. Jika pendekatan manusiawi tidak berhasil, kami akan melakukannya sejalan dengan darurat militer," terangnya.

Sementara, Timofiy Mylovanov, mantan menteri ekonomi, perdagangan dan pertanian, memuji tanggapan pemerintah yang "proaktif dan sangat cepat" terhadap tuduhan tersebut. Dia mengatakan, wakil menteri infrastruktur segera dipecat dan menunjukkan tingkat perhatian masyarakat yang "belum pernah terjadi sebelumnya" dalam masalah ini.

Ukraina, yang ekonominya menyusut sepertiga tahun lalu, sangat bergantung pada bantuan keuangan Barat dan donor seperti Dana Moneter Internasional IMF), dengan Uni Eropa telah berulang kali meminta transparansi dan tata kelola yang lebih baik.