Usaha Bandeng Presto Tembus Mancanegara Berkat Lapak Ganjar
JAKARTA - Yunita Safitri tiba-tiba memiliki ide untuk membuka usaha bandeng presto. Meski ia menyadari, banyak usaha tersebut yang telah berdiri di Kota Semarang, tempat tinggalnya, dia tetap optimistis.
Saat itu, Untung, suami yang juga kepala keluarga, baru saja menjadi korban pemberhentian kerja akibat pandemi. Nita, sapaan Yunita, menyadari, dia harus berusaha lebih keras membantu agar pendapatan keluarga tetap ada. Tercetuslah ide membuka usaha produksi bandeng tulang lunak yang dinamai Bandeng Presto Blendug.
Berbagai cara dilakukannya untuk memasarkan produk. Salah satunya, ia memanfaatkan promosi Lapak Ganjar. Hasilnya, ia tak menyangka jika usaha bandeng kemasan itu makin berkembang, bahkan pasarnya bisa sampai mancanegara.
Awalnya, warga Perum Griya Buana Blok AB Nomor 7 Bangetayu, Kota Semarang, itu memaksimalkan media sosial untuk memasarkan produk bandengnya. Termasuk melalui Instagram, dengan akunnya @BandengBlendug.
Guru Bahasa Inggris sebuah bimbingan belajar ini, menjadi pengikut (follower) akun Instagram Gubernur Jateng Ganjar Pranowo yaitu @ganjar_pranowo. Yang mana, melalui akun Gubernur ada program Lapak Ganjar, yang bisa dimanfaatkan pelaku UMKM untuk berpromosi gratis. Dia pun mengikuti program dan mendapatkan hasilnya.
“Kalau tidak salah sudah dua kali di-repost oleh Pak Ganjar. Alhamdulillah setelah di-repost beliau itu, penjualan juga naik. Yang tadinya hanya dari tingkat dalam kota, jadi antarkota, antaprovinsi, di luar pulau Jawa, sampai akhirnya ada beberapa customer kami yang merupakan tenaga kerja di luar negeri ada di Hongkong, Jepang, Malaysia, dan beberapa negara Asia lain,” kata Nita, di rumahnya, dikutip Minggu, 22 Januari.
Diceritakan, para konsumen yang order bandengnya dari luar negeri itu mengaku tahu produknya setelah di-repost Lapak Ganjar. Mereka adalah para tenaga kerja Indonesia yang jadi pengikut akun Instagram Gubernur.
Lulusan Undip Semarang ini, membeberkan, dulu sebelum ikut Lapak Ganjar, usahanya bergerak biasa, dengan penjualan kisaran ratusan bungkus bandeng presto saja. Namun, setelah di-repost, selain konsumen sampai mancanegara, penjualannya juga bisa sampai ribuan bungkus bandeng.
Baca juga:
Tidak hanya itu, produknya juga telah dijajakan di beberapa toko oleh-oleh di Semarang. Nita juga membuka kesempatan untuk reseller yang mau ikut menjualkan produk, tentu dengan harga langsung dari produsen jadi lebih miring.
Dia menilai, Lapak Ganjar juga telah membantunya dalam berpromosi, karena tidak perlu mengeluarkan ongkos promosi lantaran memang gratis, dan dilihat oleh banyak kalangan. Dari kalangan bawah, menengah, sampai atas.
“Program Lapak Ganjar kami merasa penjualan kami lebih tinggi dan tentu menambah penghasilan kami, bisa mencukupi kebutuhan kami, serta memperbesar usaha kami,” ujar ibu satu anak ini.
Nita menuturkan, Bandeng Presto Blendug merupakan produk ikan bandeng sehat khas Semarang. Perbedaan produknya dengan lainnya, yakni tidak menggunakan MSG atau bahan kimia yang berbahaya.
“Sehingga bandeng kami sangat mungkin dan sangat dianjurkan dikonsumsi semua orang. Mulai dari anak-anak sampai lansia, semuanya bisa aman mengonsumsi. Tidak perlu takut ada kandungan yang berbahaya,” jelasnya.
Adapun masa kedaluwarsa produknya sekitar dua minggu di suhu ruang, di chiller bisa sampai 3-4 minggu, dan freezer bisa dua bulan.