NATO Minta Lebih Banyak Dukungan Militer untuk Ukraina

JAKARTA - Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) Jens Stoltenberg menyoroti kebutuhan mendesak untuk meningkatkan dukungan militer bagi Ukraina karena Rusia "tidak menunjukkan tanda-tanda siap berdamai".

Pernyataan itu disampaikan Stoltenberg setelah mengikuti pertemuan Kelompok Kontak Pertahanan Ukraina yang dipimpin Amerika Serikat di Ramstein, Jerman pada Jumat (20/1).

Dia menyebut Rusia sedang mempersiapkan perang jangka panjang.

"Seperti kebanyakan perang, ini kemungkinan besar akan berakhir di meja perundingan, tetapi apa yang terjadi dalam perundingan terkait langsung dengan apa yang terjadi di medan perang, jadi kita perlu mengirimkan lebih banyak senjata ke Ukraina sekarang," kata dia dilansir ANTARA dari Anadolu, Sabtu, 21 Januari.

Stoltenberg menyambut baik pengumuman baru-baru ini oleh sekutu dan mitra NATO, termasuk Jerman, Prancis, Kanada, Denmark, Belanda, dan Swedia mengenai bantuan pertahanan udara, kendaraan tempur infanteri, dan kendaraan lapis baja.

Dia juga mengapresiasi Inggris, Prancis, dan Polandia yang siap mengirimkan tank tempur utama dan tank ringan.

Sekjen NATO itu menyerukan sekutu dan mitra NATO untuk mengikuti langkah tersebut.

Dia menggarisbawahi pentingnya meningkatkan bantuan militer non mematikan ke Ukraina dan mendesak sekutu untuk meningkatkan produksi senjata dan amunisi serta mengisi kembali persediaan dengan cepat.