3 Mayat di Karanganyar Diduga Pelaku Judi Sabung yang Melarikan Diri ke Sungai Saat Penggerebekan, Lalu Tenggelam

PEKALONGAN - Setelah menemukan dua mayat laki-laki di Sungai Sengkarang, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Pekalongan ditemukan lagi satu jasad laki-laki di lokasi yang sama. Pihak Polres Pekalongan, Polda Jawa Tengah menduga ketiga laki-laki tersebut tewas karena tenggelam.

"Berdasar hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), korban meninggal dunia dimungkinkan karena tenggelam," kata Kepala Polres Pekalongan AKBP Arief Fajar Satria, dikutip dari Antara, Kamis, 19 Januari.

Tiga korban tewas tersebut adalah Didik Maryoko (35) warga Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang ditemukan sudah meninggal dunia pukul 07.15 WIB, Setyo Meinarno (39) warga Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan ditemukan pada pukul 12.30 WIB, dan Eko Novitri Putra warga Kabupaten Batang ditemukan telah meninggal pukul 17.00 WIB.

Dia menyatakan, penemuan mayat tersebut berawal saat seorang buruh pencari material di sungai melihat sesosok mayat tersandar di bebatuan sungai.

Karena panik, saksi bernama Mufidah kemudian melaporkan pada Kades Kayugeritan Suyatno (57) yang langsung berkoordinasi dengan pihak kepolisian.

Polisi selanjutnya melakukan cek lokasi dan melakukan penyisiran. Namun dari hasil penelusuran di lapangan, ternyata ada dua mayat lagi yang ditemukan di Sungai Sengkarang.

Arief Fajar Satria tidak menampik dugaan para korban merasa takut karena ada penggerebekan arena sabung ayam oleh polisi, sehingga berusaha melarikan diri ke sungai ini.

Lokasi perjudian arena sabung ayam dengan Sungai Sengkarang memang berjarak sekitar 2 kilometer, sehingga dimungkinkan para korban berlari dengan rasa takut.

"Apalagi, saat mereka berlari di lokasi perbukitan terjal dan tidak menguasai jalan. Karena kemungkinan mereka merasa takut dan menceburkan diri ke sungai," katanya pula.

Kapolres mengatakan dari hasil visum luar, tidak ditemukan tanda-tanda mencurigakan dari para korban meninggal dunia itu.

"Saat ini, para korban telah dikembalikan ke keluarganya masing-masing untuk dimakamkan. Keluarga korban juga sudah menerima kejadian tersebut sebagai musibah," katanya pula.