Indonesia Kedatangan Kedelai Impor 56.000 Ton, Bapanas Minta Segera Didistribusikan
JAKARTA - Indonesia resmi menerima kedatangan kedelai impor asal New Orleans, Amerika Serikat (AS) sebanyak 56.000 ton sore tadi. Kedatangan kedelai impor ini diyakini akan meredam kenaikan harga kedelai di dalam negeri.
Adapun importasi kedelai ini merupakan pengadaan yang dilakukan melalui perusahaan swasta FKS Multi Agro.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi meminta kedelai impor ini harus segera didistribusikan. Ia ingin kolaborasi stakeholder terkait ikut mempercepat penyaluran.
Sesuai rencana, kata Arief, sebanyak 30.000 ton di antaranya akan didistribusikan ke wilayah Jabodetabek. Sedangkan sisanya ke Semarang dan Cilacap, Jawa Tengah.
“Kedelai yang baru dateng ini tadi pak sekjen kita ada 56.000 ton dari New Orleans. Ini cepat harus kita distribusikan. Di sini di charge sekitar 30.000 ton. Nanti sisanya akan digeser ke Semarang lanjut ke Cilacap,” ucap Arief kepada wartawan di Cilegon, Banten, Minggu, 15 Januari.
Lebih lanjut, Arief mengatakan, kedelai ini dibeli dengan harga Rp 12.000 per kilogram (kg). Namun pemerintah memberikan subsidi sebesar Rp1.000 pada perajin tahu dan tempe, sehingga harganya menjadi Rp11.000 per kg.
“Sekarang harganya udah Rp12.000 kedelai. Kata teman-teman itu sudah Rp11.000 ke depan karena udah panen di sana,” ucapnya.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengakui tiga bulan terakhir harga kedelai di dalam negeri mengalami kenaikan. Karena itu, masuknya importasi tersebut dapat meredam harga kedelai di tingkat perajin hingga Rp12.000 per kg.
“Kedelai 56.000 ton. Kedelai ini memang beberapa bulan kita rapat terus dengan Kopti, 3 bulan ini memang harganya mahal. Ini menjadi keluhan para pengusaha tahu tempe dari Rp 11.000 terus naik, bahkan pernah sampai Rp15.000. Minggu depan kedelai sudah Rp12.000. Insha Allah,” ujar Zulhas.