Ganjar Pranowo Bantu Pondok Pesantren Nikmati PLTS
SUKOHARJO - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo benar-benar mengoptimalkan potensi energi baru terbarukan di wilayahnya. Di tahun 2022, politikus berambut putih itu memberikan bantuan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) ke sejumlah pondok pesantren (Ponpes).
Dari data Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah, ada 10 Ponpes yang mendapat bantuan tersebut. Di antaranya, Ponpes Sabilul Khoirot (Semarang), Muhammadiyah Ahmad Dahlan (Tegal), Al Imam An Nawawi (Tegal), Tanhibul Ghofilin (Banjarnegara), Riyadhussholihin (Sukoharjo), Daarussalaam (Semarang). Selain itu, Ponpes Amanah Ummah (Sukoharjo), Al Utsmani (Pekalongan), An Nawawi (Purworejo) dan Al Kahfi (Jepara).
Pendidikan Islam
Komitmen Ganjar bukan hanya pengoptimalan potensi, tetapi juga sebagai upaya perhatian terhadap pendidikan Islam. Kepala Ponpes Amanah Ummah Desa Palur, Mojolaban, Sukoharjo, Fauzan Al Anshori menuturkan bahwa bantuan PLTS dari Gubernur di tahun 2022 sangat bermanfaat bagi pondok pesantren yang diasuhnya.
"Alhamdulillah pemanfaatannya luar biasa. Kami rasakan, satu untuk pemakaian kegiatan pembelajaran kami bisa full untuk menggunakan multimedia dan juga untuk pemanfaatan yang lain bisa kita maksimalkan seperti asrama," ujarnya, Rabu 11 Januari.
Sejak ada PLTS proses pembelajaran semakin maksimal. Baik kegiatan pendidikan formal maupun kepesantrenan. “Setelah PLTS terpasang kami cukup leluasa mengadakan kegiatan pembelajaran maupun kepesantrenan," lanjutnya.
Meski penggunaan listrik untuk kegiatan bertambah, namun biaya tetap hemat. Selain itu, tidak lagi terkendala adanya pemadaman listrik. “Dulu per bulan bisa Rp 1,5 juta, tapi karena PLTS biaya listrik berkurang 50 persen lebih. Apalagi kalau musim panas bisa sampai 70 persen. Dan, Alhamdulillah tidak terkendala pemadaman listrik," paparnya.
Fauzan mengapresiasi upaya Gubernur Ganjar Pranowo, yang telah memberikan perhatian kepada Ponpes. “Kami sampaikan terima kasih telah memberikan perhatian kepada pendidikan Islam. Di sini ada 164 santri dengan sistem asrama," ungkapnya.
Hemat
Hal serupa juga disampaikan Pengurus Harian Ponpes Riyadhussolihin Nguter, Sukoharjo, Ahmad Rifai. Menurutnya, bantuan PLTS dari Gubernur bukan hanya untuk pendidikan, melainkan untuk pengembangan Balai Latihan Kerja (BLK).
"Alhamdulillah bantuan PLTS dari Pak Ganjar tahun 2022 sudah terealisasi. Alhamdulillah manfaatnya banyak sekali, untuk mengurangi biaya listrik di Ponpes. PLTS kita fokuskan Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Balai Latihan Kerja ada jurusan tata busana. Alhamdulillah sangat membantu," terangnya.
Ditambahkannya, dengan adanya PLTS tersebut membuat hemat biaya listrik bulanan. Biasanya lebih dari Rp 500 ribu per bulan, kini hanya kisaran Rp 230 ribu. "Dari penghematan biaya listrik itu, uangnya bisa kita alihkan ke kegiatan pendidikan di MI," tandasnya.
Selain ke Ponpes, Ganjar juga berikan bantuan pada petani. Di Desa Krandegan, Kecamatan Bayan, Purworejo misalnya, kini bisa panen setahun tiga kali. Hal itu tak lepas dari bantuan berupa pompa air tenaga surya. Bantuan panel listrik tenaga surya. Bantuan senilai Rp 450 juta yang bersumber dari APBD Pemprov Jateng tahun 2022 itu dimanfaatkan untuk mengoperasikan pompa air irigasi pertanian.
Baca juga:
- Ditanya Soal Capres, Ganjar: Bu Mega Sudah Sampaikan, Sabar
- 2 Pertimbangan Penting Versi Pengamat PDIP Tak Bakal Umumkan Capres 1 Juni Mendatang
- Fakta-fakta HUT PDIP ke-50, Megawati Urung Umumkan Nama Capres
- Pidato Jokowi di HUT PDIP: Kelanjutan Hilirisasi Industri adalah Tantangan untuk Calon Presiden RI
Petani di Desa Krandegan, Mustangin mengatakan, bantuan itu sangat membatu petani di desanya. Menurut dia, sawah di Desa Krangdegan tadah hujan. "Setelah adanya bantuan pompa air tenaga surya, Alhamdulillah masyarakat senang sekali dan membantu pengairan di Desa Krandekan," ujar dia, Sabtu 7 Januari.
Ia menjelaskan, panel listrik tenaga surya itu berfungsi menghidupkan pompa air untuk menyedot air Sungai Dolang yang kemudian dialirkan ke area sawah melalui parit. Terpenuhinya kebutuhan air untuk pertanian, menjadikan petani bisa tiga kali tanam dan tiga kali panen dalam setahun.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah di bawah kepemimpinan Gubernur Ganjar Pranowo terus mengembangkan potensi energi baru terbarukan. Saat ini sudah ada sekitar 2 ribu desa mandiri energi di Jawa Tengah. Untuk pengembangan pembangkit listrik tenaga surya telah dilakukan di beberapa sektor. Di antaranya pondok pesantren, pelaku UMKM, serta pertanian.