ERP Dinilai Lebih Efektif Dibanding Aturan Ganjil Genap di Jakarta

JAKARTA - Electronic Road Pricing (ERP) atau jalan berbayar secara elektronik akan segera diterapkan di Jakarta pada tahun 2023. Penerapan ERP lantaran situasi lalu lintas ibukota Jakarta yang kian disesaki kendaraan bermotor di ruas Jalan Kota Jakarta.

"Sistem ERP sudah banyak digunakan oleh kota besar di beberapa negara seperti Stockholm Swedia, London Inggris serta Singapura. Terbukti berhasil mengatasi memecahkan kemacetan di kota itu," kata Analis Kebijakan Transportasi Azas Tigor Nainggolan kepada wartawan, Rabu, 11 Januari.

Begitu pula ERP di Jakarta, sambung Azas, ERP sudah lama dipelajari oleh kota Jakarta untuk membantu memecahkan kemacetan.

"ERP merupakan salah satu cara untuk mengendalikan penggunaan kendaraan pribadi di ruas jalan tertentu," paparnya.

Berdasarkan pengalaman, ERP lebih efektif dalam memecahkan kemacetan pada ruas jalan tertentu dibandingkan cara Ganjil Genap (GaGe) atau juga 3 in 1.

"Agar lebih efektif mengendalikan penggunaan kendaraan pribadi dan mengatasi kemacetan di Jakarta, penerapan ERP harus didukung dengan manajemen parkir dan integrasi layanan transportasi publik lainnya," kata Azas.

Azas mengatakan, sistem jalan berbayar elektronik (ERP) Jakarta akan dimulai bertahap pada ruas jalan tertentu yang akan ditetapkan sebagai jalan yang tinggi kemacetannya.

"Rencana sistem tarif atau pembayarannya yang akan diterapkan sebaiknya memakai sistem yang disesuaikan atau mengikuti tingkat tinggi rendahnya demand penggunaan di ruas jalan yang diterapkannya ERP," ujarnya

Sistem tarif atau bayar ERP di Jakarta akan dapat meniru sistem tarif ERP di Singapura.

"Jadi saat tinggi penggunaan jalannya (demand-nya) maka tarifnya akan mahal. Sementara ketika penggunaan jalannya rendah maka tarifnya akan turun menjadi murah," paparnya.

Sistem ERP ini adalah bagian dari disinsentif bagi pengguna kendaraan pribadi agar mau pindah ke transportasi publik. Pemprov DKI Jakarta dalam hal ini Dinas Perhubungan harus mewujudkan gagasan awal yang sudah dimulai oleh PJ Gubenur Jakarta, Heru Budi Hartono yakni membangun integrasi layanan transportasi publik yang nyaman dan aman.