Hacker Ini Dihukum 10 Tahun Penjara Karena Meretas Perusahaan Kripto di Vietnam
JAKARTA – Peretas asal Vietnam yang telah mencuri kripto dari salah satu bursa kripto dalam negeri pada 2020 harus menghadapi hukuman 10 tahun penjara. Pihak pengadilan Vietnam mengumumkan hukuman tersebut baru-baru ini.
Hacker itu didakwa dengan tuduhan pemerasan terhadap bos perdagangan kripto. Dia juga diperintahkan untuk mengembalikan uang senilai 300 juta dong Vietnam (sekitar 13.000 dolar AS) yang telah diambilnya dari juragan kripto tersebut.
Peretas itu bernama Nham Hoang Khang. Pada Jumat 6 Januari, Pengadilan Rakyat resmi mengumumkan hukuman 10 tahun penjara kepadanya, sebagaimana dilaporkan media lokal VN Express.
Bos perusahaan perdagangan kripto itu adalah Vu Ngoc Chau. Dia mendirikan pertukaran kripto pada 2018. Awalnya dia memfasilitasi calon pembeli dan penjual mata uang kripto, dan mengambil biaya transaksi untuk setiap transaksi dalam platformnya. Pengguna diharuskan membuka akun dan memberikan informasi pribadi seperti nomor telepon, alamat email, dan salinan dokumen identitas.
Pada Oktober 2020, Khang menggunakan ponselnya untuk membuat banyak akun di platform tersebut. Dia menemukan bahwa situs web pertukaran kripto T-rex.exchange, memiliki beberapa kerentanan yang dapat dieksploitasi untuk mendapatkan data dan mata uang digital.
Baca juga:
Bulan berikutnya, peretas berhasil mendapatkan kendali atas akun karyawan T-rex dan sekitar 30.000 USDT. Tim mendeteksi transaksi yang tidak biasa dan mengunci akun untuk mencegah operasi lebih lanjut dengan mata uang kripto.
Begitu dia menemukan bahwa dia tidak lagi memiliki akses ke akun yang disusupi, Khang memperoleh data pribadi 29.000 pelanggan dan membuat sejumlah besar pesanan palsu, sambil mengancam dengan serangan lebih lanjut.
Melansir Bitcoin.com News, dia juga menuntut untuk dibayar 20.000 dolar AS, atau dia akan mengungkapkan bahwa bursa telah diretas. Chau, sang pemilik, menerima banyak ancaman dan akhirnya menyuruh karyawannya untuk mengirim Khang 300 juta dong. Dia mengajukan pengaduan kepada otoritas penegak hukum pada pertengahan 2021.
Di Vietnam, mata uang kripto belum dilegalkan atau diatur. Terlepas dari popularitasnya di kalangan pedagang dan investor, bitcoin dan sejenisnya tetap tidak diakui sebagai aset atau alat pembayaran oleh Bank Negara Vietnam dan hukum Vietnam.