Bantah Deadlock dengan PKB Soal Penentuan Capres 2024, Gerindra: Masih Lihat Perkembangan Politik
JAKARTA - Partai Gerindra membantah adanya deadlock atau buntunya titik kesepakatan dengan PKB soal calon presiden dan wakil presiden yang bakal diusung kedua partai itu di Pilpres 2024.
Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, beralasan untuk saat ini partainya dan PKB masih melihat dinamika pencapresan.
"Bukan deadlock, namanya politik kan dinamis, kita ini juga liat perkembangan politik. Pendaftaran pemilu juga masih lama, lebih baik kita juga masing-masing membagi tugas, melakukan konsolidasi dan juga tugas pemenangan," ujar Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 10 Januari.
"Kan sebenarnya dua partai ini koalisi sudah cukup untuk maju. Jadi sebenarnya enggak ada yang perlu diberatkan," sambung Dasco.
Hingga saat ini Partai Gerindra dan PKB masih menginginkan ketua umum masing-masing sebagai Capres 2024. Gerindra mencalonkan Prabowo Subianto, sementara PKB mengajukan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
Meski demikian, komunikasi antara Gerindra dan PKB yang tergabung dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) masih intensif. Sebagaimana kesepakatan kerjasama yang ditandatangani pada Agustus lalu, kata Dasco, soal capres dan cawapres akan diputuskan bersama.
"Ya kalau kami komunikasi kan pasti dengan PKB itu selalu baik. Dalam perjanjian tertulis udah jelas, calon presiden cawapres itu akan diputuskan bersama oleh Gerindra dan PKB. Jadi segala kemungkinan itu ada," katanya.
Baca juga:
Bahkan, tambah Wakil Ketua DPR itu, Gerindra dan PKB akan segera meresmikan sekretariat bersama (sekber) pemenangan pemilu pada pekan depan.
"Tadi sudah bicara dengan pak Muhaimin, kita selama ini kan memang sedang cocokkan waktu, dan tadi waktunya sudah cocok, insya Allah pekan depan kita akan resmikan," kata Dasco.