Pohon Raksasa di Malintang Sumbar Disiapkan Jadi Tujuan Wisata

AGAM - Pemerintah Nagari Koto Malintang, Kecamatan Tanjungraya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat mulai mempersiapkan lokasi pohon raksasa atau besar jenis Medang (Litsea Sp) sebagai tujuan wisata umum.

Wali Nagari Koto Malintang, Nazirudin mengatakan pihaknya sudah membentuk Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kayu Gadang.

"Pokdarwis Kayu Gadang telah diakui oleh Dinas Pariwisata dan Pemuda Olahraga Agam. Mereka juga telah mendapatkan pelatihan," katanya dilansir ANTARA, Kamis, 5 Januari.

Dia mengatakan, jalan menuju pohon besar itu juga telah dibangun sepanjang 1,2 kilometer dengan lebar tiga meter pada 2022. Pemerintah Nagari Koto Malintang juga melakukan gotong royong untuk membersihkan lokasi pada Kamis (5/1).

Gotong royong itu melibatkan Pokdarwis Kayu Gadang, Kelompok Wanita Tani (KWT), PKK jorong se Koto Malintang, Majelis Taklim dan lainnya.

Saat itu juga Kapolres Agam AKBP Ferry Ferdian beserta istri dan rombongan datang berkunjung. Kapolres Agam AKBP Ferry Ferdian merupakan orang pertama yang mengisi dan menandatangani daftar kunjungan untuk 2023.

"Kapolres Agam menyerahkan bantuan untuk pengembangan pelestarian di area pohon besar," katanya.

Ke depan, pihaknya bakal membangun taman dan lokasi tempat duduk di lokasi pohon besar, sehingga pengunjung bisa betah di lokasi itu, karena pemandangan cukup bagus dan bisa melihat Danau Maninjau dengan jelas. 

"Ini untuk menarik pengunjung ke pohon besar dan salah satu ikon bisa melihat Danau Maninjau," katanya.

Di lokasi, ada lima pohon besar dengan berbagai ukuran dan lokasi berada di hutan rakyat. Paling terbesar dengan ukuran memiliki diameter 4,6 meter, lingkaran 14 meter, tinggi bebas cabang 34 meter dan tinggi sebenarnya lebih dari 50 meter.

Diperkirakan pohon Medang (Litsea Sp) itu berusia sekitar 560 tahun dan ini berdasarkan rumus mencari usia kayu yang dipakai.

"Pohon itu telah dikunjungi mahasiswa Universitas Negeri Padang (UNP), wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara dari Vietnam, Jepang dan negara lainnya. Lokasi berdekatan dengan Danau Maninjau," katanya.

Sementara itu, Kapolres Agam AKBP Ferry Ferdian mengakui baru pertama kali melihat pohon dengan ukuran besar seperti di Koto Malintang tersebut.

"Saya belum pernah melihat pohon sebesar ini sebelumnya," katanya.

Ferry mengimbau warga untuk menjaga pohon tersebut dan jangan menebang, karena ini merupakan potensi keanekaragaman hayati yang dimiliki daerah itu.

Tentunya potensi tersebut juga bisa dikembangkan sebagai destinasi wisata yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.