Viral Tinggal di Rumah Mewah Tanpa Air-Listrik, Ibu Eny Ditawarkan Huni Panti Sosial dan Anaknya Difasilitasi Kejar Paket C

JAKARTA - Ibu Eny Sukaesi dan anak lelakinya yang bernama Tiko mendadak mendapat perhatian usai kisahnya yang viral di media sosial beberapa waktu lalu.

Mereka ramai diperbincangkan lantaran tinggal di rumah mewah yang terbengkalai tanpa aliran listrik dan air di Kelurahan Jatinegara, Jakarta Timur.

Wali Kota Jakarta Timur M. Anwar mengungkapkan bahwa Dinas Sosial menawarkan merawat Eny di Panti Werdha di Cipayung, panti sosial milik Pemprov DKI, jika keluarganya mengizinkan. Mengingat, saat ini Eny diketahui mengalami gangguan jiwa.

"Kami siapkan semua di Panti Werdha, gratis. Anaknya boleh datang berkunjung, tidak ada masalah," kata Anwar dalam keterangan tertulis, Kamis, 5 Januari.

Selain itu, sang anak, Tiko akan difasilitasi oleh RT/RW setempat untuk bisa melanjutkan pendidikan dengan mengikuti program Kejar Paket C. Sementara, Tiko tengah diberdayakan sebagai petugas keamanan di tempat tinggalnya.

Saat ini, Eny telah mendapat perawatan medis dan asesmen dari dokter jiwa di RSKD Duren Sawit hingga sembuh.

"Perawatan Ibu Eny di RSKD Duren Sawit sejak tanggal 30 Desember 2022 hingga hari ini. Kondisi terakhir beliau sudah lebih baik meski demikian masih perlu pendampingan agar Ibu Eny dapat lebih terkontrol lagi,” ucapnya.

Disebutkan, sejumlah bantuan sebelumnya sudah diberikan untuk Ibu Eny dan anaknya. Pada tahun 2019, Pemprov DKI mengunjungi Ibu Eny untuk pembuatan KTP elektronik, tahun 2020 dibuatkan BPJS Kesehatan, kemudian didaftarkan ke data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) pada tahun 2020 dan telah ditetapkan oleh Kementerian Sosial pada Februari tahun 2022.

Selain itu, tahun 2021 menerima ATM bantuan sosial tunai (BST) dan tahun 2023 ini masuk kedalam calon penerima program pemenuhan kebutuhan dasar (PKD) lansia.

Sebagai informasi, Tiko merawat sang ibu yang diduga mengalami depresi selama 12 tahun di rumah mewahnya yang terbengkalai tersebut. Tiko putus sekolah sejak duduk di bangku SMP.

Eny diduga mengalami depresi sejak ditinggal oleh suaminya pada 2010. Untuk bertahan hidup di rumah tanpa air dan listrik, Tiko dan ibunya menadah air hujan untuk keperluan mandi dan masak.

Pada Rabu, 4 Januari kemarin, rumah mewah terbengkalai milik Eny akhirnya dibersihkan Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur (Gulkarmat Jaktim) bersama sejumlah kelompok masyarakat.