Tahun 2023 Diharapkan Bisa Jembatan Menuju Tahun Politik 2024
JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Andriadi Achmad, mengungkapkan harapannya di tahun baru mendatang. Dia berharap tahun 2023 bisa menjembatani dengan lancar menuju tahun politik 2024.
Pasalnya, tensi politik jelang pemilu serentak sudah menghangat. Terlebih, sudah ada 18 parpol yang dinyatakan lolos sebagai peserta pemilu.
"Tahun 2023 adalah tahun menuju gerbang kompetisi politik seperti pileg, pilpres dan pilkada secara serentak perdana pada tahun 2024. Tentu suhu politik yang akan kian memanas, sehingga memberikan warna warni tersendiri terhadap dinamika politik nasional," ujar Andriadi kepada VOI, Sabtu, 31 Desember.
"Oleh karena itu, harapan besar kita semua agar tahun 2023 bisa menjembatani dengan baik dan lancar menuju tahun politik terbesar tahun 2024," sambungnya.
Baca juga:
- Kapolri Listyo Sigit: Ribuan Kasus Judi Dibongkar Selama 2022, 906 Rekening Diblokir
- Ancol Targetkan 430.000 Pengunjung selama Libur Natal dan Tahun Baru
- 10 Rumah Warga di Kampung Pulo Hangus Terbakar, 128 Jiwa Terpaksa Mengungsi
- Waspada Potensi Kebakaran Saat Libur Natal dan Tahun Baru, Ini Penyebab yang Kerap Terjadi
Selain politik yang memanas, Direktur Eksekutif Nusantara Institute PolCom SRC itu, juga menyoroti persoalan ekonomi yang tentunya mempengaruhi dinamika politik.
Dia menilai wajar timbulnya kekhawatiran akan resesi global 2023. Sebab, resesi global yang menghantui bangsa-bangsa di dunia termasuk Indonesia, disebabkan instabilitas ekonomi selama pandemi COVID-19. Di mulai sejak penghujung tahun 2019 sampai saat ini.
"Dalam konteks Indonesia, resesi global menjadi catatan penting agar bisa dihadapi dengan baik dan bijak, sehingga kita bangsa Indonesia bisa melewati dan keluar dari dinamika resesi global. Apalagi di tahun 2024 kita menghadapi pesta demokrasi terbesar, optimisme perlu kita ditumbuhkan dalam menghadapi suhu politik yang cenderung memanas," pungkasnya.