Sandiaga Uno, 'Juru Selamat' Sektor Pariwisata?
JAKARTA - Sandiaga Uno yang merupakan mantan rival Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Pilpres 2019 resmi menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) menggantikan posisi Wishnutama Kusubandio. Dengan begitu, pemulihan sektor pariwisata yang terhantam pandemi COVID-19 menjadi tanggung jawab Sandiaga mulai saat ini.
Kemarin, Jokowi akhirnya mengumumkan perombakan atau reshuffle kabinet Indonesia Maju di Istana Presiden. Dalam konferensi persnya, Jokowi yang didampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyatakan telah menetapkan penggantian menteri di sejumlah posisi.
Total ada 6 pos menteri yang dirombak oleh Presiden Jokowi. Selain mengangkat Sandiaga Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Jokowi menunjuk Tri Rismaharini, yang sebelumnya menjabat Wali Kota Surabaya, menjadi Menteri Sosial.
Pekerjaan Rumah (PR) Sandi di Sektor Pariwisata
Indonesia National Air Carriers Association (INACA) menilai tantangan dan tugas baru Sandiaga sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang baru tidak terlepas dari pemulihan industri pariwisata dari dampak pandemi COVID-19.
Tak hanya mendorong sektor ini bertahan dan pulih dari tekanan, Sandiaga juga harus mampu mendatangkan kembali investasi di sektor pariwisata.
Ketua Umum INACA Denon Prawiraatmadja berujar latar belakang Sandiaga sudah sejalan dengan visi Presiden Joko Widodo yang ingin membangun destinasi wisata prioritas di sejumlah daerah. Sebab, sebagai pebisnis Sandiaga memiliki kemampuan menarik investor di bidang pariwisata guna membangun daerah-daerah pariwisata.
"Mas Sandi dari background-nya keuangan dan bisnis yang dari harapan pemerintah untuk mengundang investor," katanya, di Jakarta, Selasa, 22 Desember.
Kata Denon, jika banyak investasi yang masuk di industri pariwisata dan nilainya menarik, tentu bisa memberikan rute pengembangan baru yang mulai terbuka buat industri penerbangan.
Lebih lanjut, Denon menilai Sandiaga juga akan lebih mudah mengimplementasikan visi dari Presiden Jokowi yaitu mendukung pembangunan lima destinasi prioritas, di antaranya, Labuan Bajo, Likupang, Danau Toba, Mandalika, serta Borobudur
Meski begitu, kata Denon, bukan berarti Sandiaga tidak memiliki tantangan yang akan dihadapi. Di sisi lain, dia juga menyebutkan sebagai menteri yang baru, tantangan memang tidak akan lepas dari mengendalikan industri pariwisata yang paling terdampak pandemi.
Selain itu, Sandiaga juga harus memastikan investor yang masuk ke sektor ini akan memiliki kesepakatan bisnis yang menguntungkan dan mendukung pengembangan Indonesia.
"Tentunya memang pertama harus merecovery kondisi COVID-19 . Sejauh ini visi era Pak Jokowi cetak birunya jelas. Ada lima daerah unggulan. Jadi dari Wishnutama ke Sandiaga Uno sifatnya meneruskan aja dari visi presiden. Artinya bukan berarti ganti menteri lalu visi presiden harus ganti," jelasnya.
Harapan Pengusaha Pariwisata
Sekretaris Jenderal Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) Pauline Suharno berharap agar Sandiaga dapat menunjukkan kinerja yang lebih baik setelah terpilih menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang baru.
Pauline menegaskan, yang menjadi harapan terhadap Menparekraf yang baru adalah lebih memerhatikan pelaku usaha biro perjalanan di masa pandemi COVID-19 ini.
"Karena kami ini yang menjadi ujung tombak ketika berjualan memasarkan Indonesia di luar negeri. Pada pandemi begini harusnya juga diperhatikan," kata Pauline, Selasa, 22 Desember.
Lebih lanjut, Pauline berujar, seharusnya pihaknya juga dilirik dalam pemberian dana hibah pariwisata yang saat ini hanya menyasar pelaku usaha hotel dan restoran.
Meski begitu, Pauline mengakui situasi dan kondisi saat serba salah, karena periode Wishnutama saat menjabat sebagai Menparekraf terkendala pandemi COVID-19.
"Jadi belum sempat tunjukkan program kerja beliau," ujarnya.
Pauline berharap agar program kerja yang telah disusun oleh Wishnutama dapat dilanjutkan oleh Sandiaga sambil turut memerhatikan pelaku usaha biro perjalanan.
Sandiaga Usung Konsep Pariwisata Berbasis Budaya
Menparekraf Sandiga Uno memiliki konsep dalam menjalankan dan mengembangkan pariwisata di Tanah Air. Dia berpandangan, pariwisata berbasis budaya akan berkembang secara masif di dalam negeri.
"Saya baru saja berdiskusi dengan para antropolog. Di Indonesia masih banyak spot-spot wisata yang belum terkelola dan belum dimanfaatkan potensinya untuk membuka lapangan kerja, dan meningkatkan penghasilan masyarakat sekitarnya," katanya, dikutip dari laman media sosial Instagram miliknya, yang diunggah 11 Desember.
Sandiaga berujar bahwa apa yang dilakukan pemerintah dengan mendorong 10 destinasi 'Bali Baru' itu sangat baik. Tapi menurut dia, pascaCOVID-19, tidak lagi bisa mengandalkan hanya pada 10 Bali Baru saja, melainkan destinasi lainnya yang berbasis kebudayaan juga harus didorong.
"Tidak lagi bisa mengandalkan hanya pada 10 Bali Baru ini saja, tetapi harus 100 destinasi dengan basis kebudayaan," ucapnya.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini berujar pariwisata berbasis kebudayaan harus terbangun menjadi sebuah industri. Namun, bukan industri yang konotasinya manufaktur. Tapi industri yang bisa membuka lapangan kerja dan menggerakkan ekonomi.
"Karena di sini di sisi budaya, di sisi seni. Tidak ada robotics. Tidak ada artificial intelligence atau machine learning yang dapat bersaing dengan kekuatan kita dalam ekonomi berbasis budaya ini," tuturnya.
"Jadi saya sangat optimis dan saya pikir kita bisa memiliki masa depan yang sangat seru di industri pariwisata jika kita fokus pada jenis pariwisata berbasis budaya ini," katanya.