Kadin Fokus Perkuat UMKM di Tahun 2023
JAKARTA - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan pihaknya akan melanjutkan inisiatif strategis dalam memperkuat UMKM untuk membantu perekonomian di tahun baru.
"Kami akan fokus pada penguatan UMKM dengan melanjutkan inisiatif yang sudah Kadin hadirkan, di antaranya terkait Kemitraan inclusive closed-loop, Wiki Wirausaha, Kadin Hub, dan sejumlah inisiatif lainnya," ujar Arsjad dalam keterangan resminya, dikutip dari Antara, Kamis 29 Desember.
Pemerintah memang tak tinggal diam. Tahun depan, pemerintah bakal mengucurkan bantuan senilai Rp45,8 triliun untuk mendukung UMKM menghadapi berbagai gejolak.
Bantuan tersebut untuk pembangunan 8 sentra Industri Kecil Menengah (IKM) dan 13 Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) UMKM, termasuk revitalisasi 60 sentra IKM, serta penyaluran dana Penguatan Kapasitas Kelembagaan Sentra IKM (PK2SIKM) di 68 daerah dan dana Peningkatan Kapasitas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil (PK2UMK) bagi 46,9 ribu peserta.
Pemerintah telah menyalurkan total kredit usaha rakyat (KUR) senilai Rp1.300 triliun rupiah kepada UMKM dan di tahun baru nanti, akan ada tambahan kucuran dana
sebesar Rp460 triliun.
Dengan berbagai bantuan yang akan diterima UMKM, Arsjad mengungkapkan Kadin akan mengisi kekosongan dengan melakukan pendampingan agar bantuan dan kemudahan yang diterima UMKM tidak menjadi mubazir.
Hal ini dilakukan melalui pendampingan melekat, yang mendorong kolaborasi multi pihak dalam membantu pelaku UMKM bertumbuh lebih kuat dan berkelanjutan.
Baca juga:
- Saham GOTO Sudah Anjlok ke Level Rp100, Bos GoTo Gojek Tokopedia Pasrah: di Luar Kontrol dan Pengetahuan Perusahaan
- Resmi Luncurkan Papan Ekonomi Baru, Bursa Efek Harapkan Banyak Perusahaan Unicorn Masuk Pasar Modal
- Terkena Lockup Sentimen, Harga GOTO Jauh di Bawah Konsensus Analis
- Minta Investor Tak Panik Respons Penurunan Saham GOTO, Analis: Tetap Wait and See Sampai Ada Sinyal Positif
Ia berpendapat UMKM menjadi pilar terpenting dalam struktur perekonomian Indonesia. Merujuk data Kementerian Koperasi dan UKM tahun 2021, jumlah UMKM mencapai 64,2 juta dengan kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) sebesar 61,07 persen atau senilai Rp8.573,89 triliun.
Terlebih, banyak masyarakat yang bepergian pada momen tahun baru ini, yang merupakan sebuah peluang bagi UMKM untuk memperluas dalam memasarkan produknya serta menggairahkan bisnisnya.
"Dengan asumsi jumlah masyarakat yang bepergian sekitar 44,7 juta atau setara dengan 11,92 juta keluarga, perputaran uang selama libur tahun baru 2023 dapat mencapai Rp23,85 triliun," tuturnya.