Tekan Biaya Bahan Bakar Truk Logistik Hingga 30 Persen, Pertamina Implementasikan Penggunaan CNG
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) menggunakan Diesel Dual Fuel atau DDF yang merupakan kombinasi dari bahan bakar Solar dan Compresses Natural Gas (CNG) untuk moda transportasi.
Implementasi penggunaan CNG merupakan sinergi dalam kerangka transisi energi yang dijalankan PT Pertamina Patra Niaga selaku pengelola Mobil Tangki Logistik dan PT Pertamina Gas Negara (PGN) Tbk. selaku penyedia CNG.
Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina Erry Widiastono mengatakan, implementasi DDF merupakan komitmen Pertamina dalam rangka mengurangi emisi karbon dan implementasi Environmental, Social, and Governance (ESG) di perusahaan.
“Diharapkan dengan implementasi DDF maka biaya operasional akan semakin efisien, juga pemakaian volume CNG akan meningkat sesuai dengan target Kepmen ESDM 47/2021, serta tercipta ekosistem pemanfaatan BBG sebagai energi transisi,” ujar Erry dalam keterangan resmi, Rabu 28 Desember.
Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Heru Setiawan menyatakan bahwa PGN sebagai Subholding Gas Pertamina mendukung penuh program konversi BBG Pertamina.
Di sisi lain, PGN telah menargetkan perluasan pemanfaatan BBG untuk transportasi darat dalam lima tahun ke depan. Konversi ke BBG pada truk logistik BBM, diharapkan bisa semakin meningkatkan optimalisasi SPBG.
“Dengan penggunaan DDF akan memberikan penghematan biaya bahan bakar pada truk dual fuel sampai dengan 30 persen. Secara teknis, DDF telah memenuhi standar keamanan di antaranya dari Kementerian ESDM Kementerian Tenaga Kerja, Kementerian Perhubungan, Kementerian Perindustrian,” jelas Heru.
Baca juga:
- Optimalisasi Pipa Blok Rokan Bakal Perkuat Kinerja Pertagas dan Sinergi dengan PHR
- PGN Rampungkan Penawaran Tender 400 Juta Dolar AS, Perkuat Proyeksi Belanja Modal Dan Rencana Investasi
- Distribusi BBM Subsidi Tepat Sasaran, BPH Migas Jalin Kerja Sama dengan Pertamina dan Korlantas Polri
- Dukung Program Transisi Energi Pertamina, PGN Optimalisasi Gas Bumi untuk Transportasi Darat dan Kapal Nelayan Tradisional
Asal tahu saja, PGN menargetkan untuk mengonversi 1.000 unit truk atau bus dalam lima tahun ke depan. Secara bertahap, konversi ke BBG juga akan dilakukan pada kendaraan kecil sekitar 18.000 unit.
PGN menyiapkan 57 titik lokasi SPBG, termasuk Mobile Refulling Unit (MRU) untuk menyediakan serta mendistribusikan BBG, berupa CNG untuk transportasi darat. BBG dan infrastruktur pendukungnya untuk kendaraan darat akan dipasok Anak Perusahaan PGN yaitu PT Gagas Energi Indonesia.
Lokasi SPBG akan tersebar di Kepulauan Riau, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Kalimantan. Lokasi SPBG berada di jalur utama Sumatera Jawa dan jalur logistik nasional, sehingga akan mendorong Pertamina untuk mengonversi truk logistik menggunakan CNG.
Inovasi PGN menyediakan mobile SPBG serta LNG/CNG Trucking, merupakan upaya akselerasi bauran energi dari gas, baik untuk transportasi maupun industri.
Pada fase awal, penggunaan Gas Transport Module (GTM) dan MRU untuk menyuplai CNG ke truk angkut BBM. Fase selanjutnya yaitu revitalisasi SPBG Plumpang untuk supply CNG ke truk angkut BBM dan kendaraan umum.